Angkasa Pura Airports Layani 3,4 Juta Penumpang Sepanjang Bulan April 2022

Bagikan

Angkasa Pura Airports Layani 3,4 Juta Penumpang Sepanjang Bulan April 2022
Sumber Foto: Ap1.co.id

Jakarta (24/5/2022): Angkasa Pura Airports mencatat telah melayani sebanyak 3.423.836 penumpang 35.256 pergerakan pesawat udara, serta 39.891.736 kg pergerakan kargo di 15 bandara kelolaannya sepanjang bulan April 2022.

Jika dilakukan perbandingan dengan catatan di bulan April tahun 2021, di mana jumlah pergerakan penumpang yang terlayani adalah sebanyak 2.682.433 penumpang, pergerakan pesawat sebanyak 38.886 pergerakan, dan kargo sebesar 37.022.838 kg, maka terdapat pertumbuhan sebesar 28% untuk pergerakan penumpang dan 8% untuk pergerakan kargo. Di sisi lain, untuk pergerakan pesawat udara terdapat penurunan sebesar 9%.

Direktur Utama Angkasa Pura Airports, Faik Fahmi, memberikan pernyataannya terkait hal ini. “Di bulan April 2022, jumlah penumpang yang kami layani kembali mencatatkan catatan positif jika dibanding dengan periode yang sama di tahun 2021 lalu. Hal ini tentu saja merupakan imbas dari kepercayaan diri masyarakat yang semakin pulih, setelah selama dua tahun ke belakang perjalanan orang melalui transportasi udara dapat dikatakan sangat terbatas karena terdampak pandemi Covid-19. Hal ini juga merupakan buah dari kerja keras penanganan pandemi dari seluruh elemen, sehingga masyarakat kembali dapat menggunakan moda transportasi udara untuk bepergian secara nyaman, aman, sehat, dan selamat,” ujar Faik Fahmi.

“Jumlah penumpang yang terus mengalami pertumbuhan juga disebabkan faktor implementasi aturan perjalanan udara yang kian memudahkan. Kami optimis, dengan berlakunya persyaratan yang baru, yaitu SE Kemenhub Nomor 56 dan SE Kemenhub Nomor 58, akan semakin mengerek naik trafik penerbangan di Indonesia umumnya, serta di 15 bandara kelolaan kami pada khususnya,” lanjutnya.

Di antara 15 bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports, Bandara Juanda Surabaya melayani jumlah penumpang terbanyak selama bulan April 2022, yaitu dengan jumlah 745.799 penumpang, dengan rincian 710.475 penumpang rute domestik dan 35.324 penumpang rute internasional. Bandara Sultan Hasanuddin Makassar melayani penumpang terbanyak kedua yaitu sejumlah 725.747 penumpang, dengan rincian 725.266 penumpang rute domestik dan 481 rute internasional. Di urutan terbanyak ketiga, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melayani 583.814 penumpang, dengan rincian 469.185 penumpang rute domestik dan 114.629 rute internasional.

Baca Juga :  Tren Penerbangan Mulai Meningkat, Menhub Ingatkan Aspek Keselamatan

Untuk pergerakan pesawat udara, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar tercatat melayani pergerakan pesawat udara terbanyak dengan jumlah 6.377 pergerakan, dengan rincian 6.370 pesawat rute domestik dan 7 rute internasional. Bandara Juanda Surabaya berada di urutan kedua dengan jumlah 5.850 pergerakan pesawat terlayani, dengan rincian 5.553 pesawat rute domestik dan 297 rute internasional. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melayani pergerakan pesawat ketiga terbanyak yaitu sejumlah 4.535 pergerakan, dengan rincian 3.896 pesawat rute domestik dan 639 rute internasional.

Sedangkan untuk pergerakan kargo, Bandara Sentani Jayapura melayani lalu lintas kargo terbanyak yaitu dengan jumlah 9.698.849 kg, di mana keseluruhan catatan ini merupakan lalu lintas kargo domestik. Bandara Sultan Hasanuddin Makassar melayani lalu lintas kargo kedua terbanyak dengan jumlah 7.508.124 kg. Sama dengan Bandara Sentani, jumlah kargo yang terlayani di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar kesemuanya merupakan trafik kargo domestik. Sementara di urutan ketiga bandara dengan lalu lintas kargo tertinggi adalah Bandara Juanda Surabaya, yaitu dengan jumlah 6.755.253 kg kargo, dengan rincian 5.538.224 kg kargo domestik dan 1.217.029 kg trafik kargo internasional.

“Ada beberapa faktor yang menjadikan kami optimis terhadap trafik angkutan udara yang terus bertumbuh. Pertama, aturan perjalanan udara baik rute domestik dan rute internasional yang semakin mempermudah masyarakat untuk dapat menggunakan moda transportasi udara. Kedua, kepercayaan diri masyarakat yang semakin meningkat dalam bepergian menggunakan moda transportasi udara dikarenakan semakin membaiknya penanganan pandemi. Serta ketiga, ditetapkannya 9 bandara kami sebagai entry point penerbangan rute internasional yang akan menjadi katalisator dalam peningkatan trafik penerbangan internasional, baik itu penerbangan reguler dan layanan penerbangan Haji,” pungkas Faik Fahmi. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait