Bandara Tambelan Akan Diresmikan Bulan Agustus

Bagikan

Sebagai negara kepulauan, kehadiran transportasi udara tentu sangat dibutuhkan untuk menghubungkan masyarakat dari satu pulau ke pulau lainnya dengan waktu tempuh yang efektif dan aman juga nyaman.

Sejak beberapa tahun terakhir, Pemerintah terus membangun bandara di pulau terluar, perbatasan maupun terpencil sebagai bentuk nyata kehadiran Pemerintah di tengah masyarakat pulau terluar atau daerah terpencil dan perbatasan, juga merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam melakukan pemerataan infrastruktur di NKRI. Salah satunya adalah Bandara Tambelan di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

Kepala Bandara Dabo Andi Hendra Suryaka Bersama Jajaran

Bandara yang terletak di Kecamatan Tambelan tersebut secara geografis di sebelah utara berbatasan dengan Perairan Kecamatan Midai, sebelah selatan berbatasan dengan Perairan Selat Karimata, sebelah barat dengan Perairan Laut Cina Selatan dan sebelah timur berbatasan dengan Perairan Provinsi Kalimantan Barat.

Bandara Tambelan merupakan Satuan Pelayanan (Satpel) dari Bandara Dabo di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau.

Kepala Bandara (Kabandara) Dabo, Andi Hendra Suryaka mengemukakan, Bandara Tambelan adalah salah satu bandara baru di Indonesia yang dibangun sejak tahun 2014 dan seluruh pekerjaan, baik pembangunan fasilitas sisi darat maupun sisi udara sudah selesai pada tahun 2019, rencananya akan diresmikan pada bulan Agustus 2020.

Counter Check in Bandara Tambelan

“Semua pekerjaan pembangunan fasilitas sudah selesai sejak tahun 2019 dan pada 21 Mei 2020 sudah dilakukan proofing flight oleh Susi Air. Jika tidak ada halangan, rencananya Bandara Tambelan akan diresmikan pada Agustus ini,” kata Andi.

Lebih lanjut Andi menjelaskan, untuk Susi Air sendiri, saat ini telah melayani penerbangan rute Tanjung Pinang – Tambelan seminggu dua kali, yakni setiap hari Selasa dan Sabtu.

“Dari Tanjung Pinang berangkat pukul 11.55 WIB dan tiba di Tambelan pukul 13.20 WIB, lalu terbang dari Tambelan pukul 13.40 WIB dan tiba kembali di Tanjung Pinang pukul 15.05 WIB,” sambungnya.

Sisi Darat Bandara Tambelan

Bandara Tambelan memiliki runway sepanjang 1.200 meter x 30 meter, runway strip 1.200 meter x 80 meter, gedung terminal seluas 600 meter persegi dan apron 100 meter x 60 meter.

Baca Juga :  Perlancar Distribusi Logistik, Kemenhub Kolaborasi Dengan BRI Integrasikan Aplikasi Sitolaut Dengan Layanan Perbankan Digital

Dengan hadirnya bandara di Tambelan, Andi berharap bandara itu dapat memberikan dampak positif untuk perekonomian daerah, khususnya bagi masyarakat Tambelan dan menjadi moda transportasi pilihan juga membuka keterisoliran daerah itu, juga penekanan akan mudahnya transportasi dari Tambelan yang sebelumnya ditempuh melalui jalur laut dengan jadwal pelayaran sebulan dua dengan waktu tempuh 24-26 jam, namun dengan hadirnya bandara menjadi 70 menit dengan menggunakan jenis pesawat Grand Caravan 208B yang terbang seminggu dua kali, hari Selasa dan Sabtu.

 “Selain transportasi udara, di Tambelan juga sudah ada kapal roro yang melayani penyeberangan Tanjung Pinang – Tambelan. Tapi kehadiran transportasi udara ini sangat dinantikan oleh masyarakat Tambelan karena lebih cepat dibandingkan menggunakan transportasi laut. Namun demikian, saya berharap moda transportasi yang sudah tersedia di Tambelan dapat saling bersinergi untuk kemajuan daerah tersebut dan dapat menekan disparitas harga juga membuka konektivitas daerah itu dari keterisoliran,” tutup Andi.

Ruang Tunggu Keberangkatan Bandara Tambelan
Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait