
Tangsel, Nusantara Info: Gelombang demonstrasi warga untuk melakukan protes terhadap sistem Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 kembali terjadi, kali ini terjadi di SMAN 10, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
Diketahui, puluhan warga ini berasal dari RW 07 dan 08 di Jalan Tegal Alur, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat. Dalam aksinya, para warga juga membentangkan spanduk yang berisikan tanda tangan para warga.
Salah satu warga, Saiful mengatakan bahwa pada aksi tersebut warga yang domisili sekitar sekolah yang tahun ini masuk di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), agar dapat difasilitasi agar dapat masuk ke SMAN 10 Tangsel.
“Kami tahunya bahwa untuk domisili itu bisa difaslitasi. Namun ternyata, domisili acuannya tetap nilai. Lalu, buat apa ada domisili kalau acuannya nilai? Lebih baik masuk lewat jalur prestasi saja,” ujarnya kepada media, Jumat (4/7/2025).
Saiful menjelaskan, bahwa berdasarkan data tercatat, ada sebanyak 23 siswa yang tidak lolos domisili di SMA Negri 10 Tangsel dikarenakan nilai.
“Tolong fasilitasi 23 anak ini. Jarak mereka sesuai domisili berada tidak jauh dari sekolah, hanya sekitar ada yang 14 meter, 10 meter, dan paling jauh 75 meter dari SMAN 10 Tangsel. Sementara, yang disampaikan kemarin itu radius untuk jalur domisili bisa sampai 500 meter,” terangnya.
Dirinya berharap, agar anak-anak tersebut bisa sekolah dekat dengan tempat tinggal mereka dan mendapat fasilitas dari SMAN 10 Tangsel melalui jalur domisili.
“Pendidikan ini buat kita. Kalau kami bicara kenyataan tahun-tahun sebelumnya terkait SPMB tidak seperti ini, tahun ini saja seolah-olah kami dipersulit. Kami bukan tidak paham dengan aturan, tapi mohon ada kebijakan dari pihask SMAN 10 Tangsel,” pungkas Saiful. (*)