Ambon, Nusantara Info: Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) mengimbau pemerintah daerah (Pemda) di Provinsi Maluku untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal tersebut disampaikan Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuda Kemendagri, Horas Maurits Panjaitan, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bersama pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Maluku bertema “Strategi dan Sinergi dalam Era Baru Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah”. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid dari Swiss-Belhotel Ambon, Rabu (13/8/2025).
Maurits menjelaskan, Kemendagri membagi daerah menjadi tiga kategori berdasarkan kapasitas fiskal, yakni fiskal kuat yang ditandai dengan PAD lebih tinggi dibandingkan dana transfer dari pemerintah pusat, fiskal sedang dengan proporsi PAD dan dana transfer relatif seimbang, serta fiskal lemah yaitu sangat sangat bergantung pada dana transfer pusat.
“Berdasarkan data per 8 Agustus 2025, PAD Provinsi Maluku berada pada angka 26,88 persen, sementara 73,12 persen masih bergantung pada pemerintah pusat,” ungkapnya.
Langkah Strategis Tingkatkan PAD
Maurits menegaskan perlunya Pemda Maluku memperkuat PAD dengan langkah-langkah strategis, di antaranya:
- Memberikan kemudahan perizinan usaha untuk mendorong investasi.
- Meningkatkan realisasi belanja daerah sebagai stimulus pertumbuhan sektor swasta.
- Menjaga soliditas antar pemangku kepentingan dengan mengedepankan integritas dan efisiensi pengelolaan anggaran.
Ia juga merinci enam strategi kunci optimalisasi PAD:
- Regulasi – Penyusunan Perda, Perkada, SOP, peta jalan, dan program kerja.
- Komitmen – Menciptakan komitmen bersama antara Pemda, DPRD, Forkopimda, dan masyarakat.
- Koordinasi, Kolaborasi, dan Sinergi – Baik antar-Pemda maupun dengan instansi terkait.
- Peningkatan SDM – Membangun sumber daya manusia unggul berbasis digital.
- Penguatan Sarana dan Prasarana – Dilakukan bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah.
- Sosialisasi dan Edukasi – Menyasar pegawai Pemda dan masyarakat secara luas.
“Dengan strategi yang terarah, kolaborasi yang solid, serta pemanfaatan teknologi, PAD Maluku bisa meningkat sehingga ketergantungan pada dana pusat berkurang,” tutup Maurits. (*)