BMKG Peringatkan La Nina Segera Tiba: Musim Hujan Datang Lebih Awal dan Berlangsung Lebih Lama!

Bagikan

BMKG Peringatkan La Nina Segera Tiba: Musim Hujan Datang Lebih Awal dan Berlangsung Lebih Lama!
Ilustrasi fenomena La Nina. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Nusantara Info: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina berpotensi melanda Indonesia pada akhir tahun 2025. Fenomena iklim global ini dikenal sebagai pemicu meningkatnya curah hujan di sejumlah wilayah Tanah Air.

Dalam laporan Prediksi Musim Hujan 2025/2026 di Indonesia, BMKG menyebut kondisi El Nino Southern Oscillation (ENSO) cenderung netral sepanjang tahun 2025. Namun, sebagian kecil model iklim global menunjukkan kemungkinan La Nina lemah pada akhir tahun.

“Terdapat sebagian kecil model iklim global yang memprediksi akan datangnya La Nina lemah di akhir tahun 2025,” tulis BMKG dalam laporan tersebut, Kamis (2/10/2025).

Fenomena La Nina ditandai dengan suhu permukaan laut yang lebih rendah di wilayah Samudra Pasifik ekuator, berbanding terbalik dengan El Nino yang ditandai suhu lebih tinggi. Kondisi ini biasanya memicu peningkatan curah hujan di berbagai wilayah tropis, termasuk Indonesia.

BMKG menjelaskan, La Nina 2025 berpotensi meningkatkan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia, terutama jika didukung faktor lain seperti Indian Ocean Dipole (IOD) yang saat ini berada pada fase negatif dan diprediksi bertahan hingga November 2025.

“Kondisi La Nina dapat berkontribusi pada peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia,” jelas BMKG.

Musim Hujan Datang Lebih Awal dan Lebih Panjang

BMKG juga memperkirakan musim hujan 2025/2026 akan datang lebih awal dari biasanya dan berlangsung lebih lama. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada November–Desember 2025 untuk wilayah Indonesia bagian barat, dan Januari–Februari 2026 untuk wilayah selatan dan timur.

“Puncak musim hujan diprediksi sama hingga maju (terjadi lebih awal) dibandingkan dengan kondisi biasanya,” tulis BMKG.

Secara keseluruhan, durasi musim hujan kali ini diperkirakan lebih panjang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Siap Sita Penggilingan Padi Nakal: Rakyat Harus Menang, Bukan “Serakahnomics”!

Awal musim hujan di Indonesia tidak terjadi serentak. Dari total 333 zona musim (ZOM), sebanyak 47,6 persen wilayah Indonesia diprediksi akan mulai memasuki musim hujan pada September hingga November 2025.

Sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan bahkan telah lebih dulu mengalami hujan sejak sebelum September 2025. Sementara wilayah selatan dan timur, termasuk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, akan menyusul secara bertahap pada akhir tahun.

Dari seluruh wilayah Indonesia, sekitar 42,1 persen (294 ZOM) diperkirakan akan mengalami musim hujan lebih cepat dari rata-rata klimatologisnya.

BMKG menegaskan bahwa secara umum sifat musim hujan 2025/2026 berada pada kategori normal, artinya tidak akan jauh lebih basah atau lebih kering dibandingkan rata-rata historisnya.

Untuk itu, BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk mulai melakukan langkah antisipasi terhadap potensi cuaca ekstrem, banjir, dan longsor di sejumlah wilayah yang rawan terdampak La Nina.

“Kondisi ini perlu diantisipasi, terutama bagi sektor pertanian, perikanan, dan transportasi, agar dampaknya bisa diminimalkan,” tulis BMKG dalam keterangan resminya. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait