
Jakarta, Nusantara Info: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Utara menyatakan ketinggian air laut masih Banjir rob kembali menggenangi sejumlah wilayah pesisir Jakarta Utara, termasuk Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, pada Jumat siang.
Genangan air terus naik seiring pasang maksimum air laut, namun masih memungkinkan dilalui kendaraan bermotor.
“Kondisi saat ini, air laut masih terus naik dan masih bisa dilalui kendaraan bermotor,” kata Kasatgas BPBD Korwil Jakarta Utara, Vitus Dwi Indarto, Jumat (5/12/2025).
Menurut Vitus, pada pukul 08.30 WIB, ketinggian air tercatat 35 sentimeter (cm), dan meningkat menjadi 40 cm pada pukul 10.00 WIB. Suku Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta saat ini menurunkan dua unit pompa mobile dan dua unit pompa apung untuk melakukan penyedotan air, sementara personel terus melakukan pengawasan dan peninjauan lokasi terdampak.
Enam RT dan Satu Ruas Jalan Tergenang
BPBD DKI Jakarta mencatat beberapa lokasi terdampak banjir rob hingga pukul 11.00 WIB.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI, Mohamad Yohan mengatakan lokasi yang terdampak banjir rob di antaranya adalah Pulau Panggang 2 RT tergenang 10–15 cm, Marunda 1 RT tergenang 15 cm, Pluit 3 RT tergenang 10–30 cm, dan Papanggo (Jalan RE Martadinata) tergenang 40 cm
“Sejauh ini, petugas terus memantau lokasi terdampak dan memastikan keselamatan warga,” ujarnya.
BMKG Keluarkan Peringatan Dini
Fenomena ini sesuai dengan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok pada 1–10 Desember 2025. Peningkatan tinggi muka air disebabkan oleh pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan purnama dan perigee (supermoon), sehingga berpotensi menimbulkan banjir pesisir atau rob di wilayah utara Jakarta.
Kondisi tersebut juga membuat tinggi muka air di Pintu Air Pasar Ikan berstatus Bahaya/Siaga 1 pada Jumat pagi pukul 08.00 WIB, memicu genangan di sejumlah wilayah Jakarta.
Petugas BPBD dan Sudin SDA DKI Jakarta terus melakukan mitigasi dengan penyedotan air dan pengawasan lapangan. Masyarakat diimbau menghindari wilayah rawan genangan dan tetap waspada terhadap kemungkinan kenaikan air laut lebih tinggi sepanjang siang. (*)






