Tahun Ini KIT Batang Siap Menerima Investor, Pemkab Akan Mempermudah Izin

Bagikan

Tahun Ini KIT Batang Siap Menerima Investor, Pemkab Akan Mempermudah Izin
Bupati Batang Wihaji
Foto: Dok. Kominfo Kabupaten Batang

Batang (16/2/2021): Tahun 2021 ini Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang atau Grand Batang City sudah siap untuk menerima tenant yang akan masuk berinvestasi. Pekerjaan Fase 1 seluas 450 hektare menjadi target utama untuk diselesaikan di tahun ini.

Melansir mediacenter@batangkab.go.id, Bupati Batang Wihaji menegaskan untuk memperlancar terkait dengan perizinan, pihaknya menyatakan kesiapannya mempermudah perizinan yang berkaitan dengan Pemerintah Kabupaten Batang.

Tahun Ini KIT Batang Siap Menerima Investor, Pemkab Akan Mempermudah Izin
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersama Bupati Batang Wihaji meninjau KIT Batang
Foto: Dok. Forkopim Pemkab Batang

“Pemkab Batang akan melayani semua yang berkaitan dengan pelayanan perizinan, yaitu mempermudah dan mempercepat sesuai peraturan perundang-undangan,” kata Bupati Batang Wihaji saat ditemui usai meninjau KIT Batang, di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Minggu (14/2/2021) lalu.

Adapun persoalan skill dan unskilled, lanjut Bupati, akan melihat perkembangan dan Pemkab Batang siap memberikan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mendukung tenaga kerja di KIT Batang.

Tahun Ini KIT Batang Siap Menerima Investor, Pemkab Akan Mempermudah Izin
Peta KIT Batang
Foto: Istimewa

Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia merinci investor yang positif masuk di KIT Batang. BKPM memastikan perusahaan besar dari Korea Selatan yakni LG siap masuk di KIT Batang yang berlokasi di zona dua. Investor itu akan membangun industri baterai mobil listrik.

“Total investasinya Rp142 triliun. Ini tidak hanya di Kabupaten Batang, smelter-nya juga ada di Maluku Utara. Di Batang sendiri akan dibangun recycle, cathode, dan precursor,” jelasnya. Lalu, ada juga pabrik kaca otomotif yang nilai investasinya mencapai Rp 4 triliun, selain itu juga ada investasi dari Amerika yakni pabrik Alpan lighting LED dan pabrik wavin pipa dari Belanda.

BKPM mendorong agar Grand Batang City dapat segera menyelesaikan proses pembangunan infrastruktur terkait 450 hektare lahan di Fase 1 agar dapat selesai di bulan Mei 2021, sehingga di bulan Juni-Juli 2021 sudah tidak ada isu lagi terkait cut & fill serta pematangan lahan 450 hektare dari total 4.300 hektare lahan yang direncanakan.

Baca Juga :  Bupati Blora Arief Rohman Sambangi Kantor Citilink di Jakarta, Berharap Bandara Halim-Bandara Ngloram Diterbangi Maskapai Itu
Tahun Ini KIT Batang Siap Menerima Investor, Pemkab Akan Mempermudah Izin
Kunjungan Bupati ke KIT Batang
Foto: Istimewa

KIT Batang ini memang dikebut. Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PU-PR) menyatakan akan mempercepat pembangunan infrastruktur untuk menunjang KIT Batang.

Hal itu disampaikan Menteri PU-PR RI Basuki Hadi Mulyono saat meninjau perkembangan infrastruktur, di Kawasan Industri Kabupaten Batang, beberapa waktu lalu.

“ Kita akan mempercepat pembangunan jalan, jaringan listrik, sedangkan investor tinggal membangun pabriknya,” jelas Menteri. “Ada dua tahap mulai dari pembangunan saluran air dengan kecepatan 450 liter per detik. Setelah dibangunnya bendungan Kedunglanggar yang akan mampu mengairi KIT Batang dan masyarakat sekitar”.

Menteri Basuki juga memastikan, para pekerja tidak perlu khawatir, karena Rumah Susun Pekerja, akan selesai tahun ini. Ada 10 tower untuk para pekerja. Jadi semuanya harus disiapkan secara cepat, dan ditargetkan tahun ini selesai.

KIT Batang ini diperkirakan menyerap 140.000 orang tenaga kerja dalam waktu lima tahun kedepan. Konsepnya adalah “The Smart & Sustainable Industrial Estate”. Konsep pengembangan tersebut memiliki 3 (tiga) Basic Principles (Smart Society, Smart Environment & Infrastructure serta Smart Economy) dan 2 (dua) Design Intervention (Smart Experience dan Smart Planning). Pengembangan Kawasan Industri Batang dibagi menjadi 3 (tiga) zonasi, yaitu Zona Industri Ringan & Sedang, Zona Inovasi & Ekonomi Kreatif serta Zona Manufaktur & Logistik.

Tahun Ini KIT Batang Siap Menerima Investor, Pemkab Akan Mempermudah Izin
Kegiatan pembangunan pada pekan lalu
Foto: Istimewa

Penyediaan kawasan industri ini perlu disegerakan karena selain tujuh perusahaan yang sudah memastikan relokasi ke Indonesia, masih ada 17 perusahaan lainnya yang sedang dijajaki. Adanya kawasan industri yang memadai akan memudahkan upaya mendapatkan investor-investor tersebut.

Sampai dengan saat ini, BKPM mencatat total nilai investasi dari 7 perusahaan yang relokasi sebesar US$850 juta (sekitar Rp 11,9 triliun) dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 30.000 orang. Selanjutnya BKPM akan terus melakukan pendekatan secara agresif kepada 17 perusahaan yang sudah berniat merelokasi. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait