Jakarta (7/8/2021): Kondisi tanah Papua yang hingga saat ini masih mengalami banyak ketertinggalan, khususnya dalam bidang pendidikan, membuat lima anak muda Papua terpanggil untuk turut berkarya membangun Papua melalui pendidikan. Untuk itu, lima anak muda tersebut melakukan pertemuan dan audiensi dengan Amiruddin, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jumat (6/8/2021), di Jakarta.
Lima anak muda itu dalam wadah alumni SMU Negeri 1 Jayapura dan mereka adalah Laus DC Rumayon, Akademisi Universitas Cenderawasih dan juga mantan Tenaga Ahli Madya Kedeputian V Kantor Staf Presiden yang juga Alumni Universitas Kristen Indonesia dan Universitas Indonesia. Kemudian Willem Thobias Fofid, Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Jayapura adalah lulusan Pendidikan Kedinasan Pelayaran BPSDM Perhubungan dan Pasca Sarjana di Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan, Prodi Manajemen Sumber Daya Pantai & Perairan pada Konsentrasi Kemaritiman 2016 di UNDIP Semarang.
Lalu Ariella Yoteni, Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri Indonesia dan juga Tokoh Muda Papua yang merupakan Alumni Hubungan Internasional dan Clingendael Institute Netherland. Habelino Sawaki, alumni Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih dan alumni Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan). Serta Jhon Mandosir, Pembantu Dekan III, Fakultas Penjaskes, Universitas Cenderawasih dan Dosen Universitas Negeri Malang.
“Kami berlima adalah anak Papua, yang merasa terpanggil untuk turut berkarya dan turut berbuat bagi saudara-saudara kita di Papua, khususnya bagi generasi muda Papua,” tutur Habelino Sawaki.
Menurut Habelino, pengembangan Sumber Daya Manusia di sektor pendidikan adalah hal yang patut untuk terus didorong bagi anak-anak Papua, karena melalui pendidikan, anak Papua dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan.
“Melalui pendidikan, harkat, martabat, dan derajat mereka dapat ditingkatkan,” ujarnya.
Situasi di Papua di mana sebagian besar orang Papua masih termarjinalkan, maka menurut lima anak muda tersebut solusi yang tepat untuk mengatasi marginalisasi adalah melalui pendidikan.
“Oleh karena itu, kami sebagai anak Papua yang juga sebagai Alumni SMU Negeri 1 Abepura Jayapura dan SMU Negeri 1 Timika terpanggil untuk melakukan sesuatu bagi daerah kami. Untuk itulah kami membangun relasi dan membangun komunikasi dan Beraudiensi dengan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Amiruddin,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, lima anak Papua itu meminta kepada Ketua STIP Jakarta, agar memberikan kuota yang lebih banyak untuk penerimaan Taruna/Taruni baru di STIP Jakarta, khususnya untuk anak-anak Papua.
Pada pertemuan tersebut, Ketua STIP Jakarta pun menyambut baik dan meresponnya dengan memprogramkan kuota khusus untuk Putra/I asli Papua dalam rangka dididik dan ditempa menjadi Perwira Pelayaran Niaga yang andal dan profesional di STIP Jakarta, yang nanti akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Papua dan Papua Barat.
“Dari komunikasi ini, kami berharap beliau juga dapat membangun komunikasi dengan pihak-pihak terkait dalam memberikan kuota yang lebih kepada anak asli Papua, khususnya di daerah pesisir dan daerah 3TP (Terdalam, Terluar, Tertinggal dan Perbatasan),” ungkap Habelino.
Sementara itu, Laus DC Rumayon mengatakan, bahwa melalui upaya ini, diharapkan jumlah generasi muda Papua yang dapat mengakses dan menempuh pendidikan profesi di dunia maritim serta pelayaran dapat menempuh pendidikan tinggi vokasi bisa lebih banyak lagi.
“Semoga melalui langkah kecil itu keterlibatan Putra/I asli Papua semakin meningkat untuk menjadikan visi bapak Presiden, yaitu Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Hal ini juga selaras dengan Program Strategis Nasional Pemerintah, yaitu Tol Laut yang selama berjalan sangat berkembang cepat di Papua dengan menyiapkan SDM Putra-Putri Papua dalam mengelola usaha jasa terkait kepelabuhanan dan peluang bisnis pelayaran secara maksimal dan profesional, terlebih khususnya bagi program perdagangan Pasifik yang saat ini di programkan Pemerintah,” katanya.
Turut hadir juga Akademisi dari Institut Transpotasi Logistik Trisakti dan Sekjen Generasi Bahari Nusantara Capt. Ir.Chandra M Saputra, yang sangat mengapresiasi Program STIP Jakarta untuk merekrut Putra-Putri asli Papua dalam Program Diklat Pembentukan untuk Taruna/Taruni dan Diklat Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka memajukan pengelolaan Maritim yang mandiri berbasis kearifan lokal dan Membantu Percepatan Pembangunan SDM Papua di sektor maritim. (*)