Padang (23/9/2021): Menjelajahi Sumatera Barat, saat melalui jalur Padang Panjang – Bukittinggi, sepanjang jalan itu kita akan disuguhkan pemandangan alam yang menawan. Ditambah saat melintasi Lembah Anai, kita akan menemukan sebuah mahakarya agung Sang Pencipta yang membuat siapapun ketika melintasi jalur tersebut akan berhenti dan mengagumi keindahannya. Ya, itulah Air Terjun Lembah Anai.
Air terjun yang berada tidak jauh dari bahu jalan ini dapat terlihat jelas ketika kita melewati jalur tersebut. Keindahan alamnya sungguh mempesona. Oleh karena itu, banyak pengunjung yang beristirahat di Air Terjun Lembah Anai untuk menikmati keindahan alamnya sebelum melanjutkan kembali perjalanannya. Wisatawan di Air Terjun Lembah Anai didominasi oleh para pengendara yang melintas jalur Padang Panjang – Bukittinggi atau sebalikya.
Air Terjun Lembah Anai secara adsminitrasi masuk dalam wilayah Nagari Sanggalang, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar. Air terjun ini merupakan bagian dari aliran sungai Batang Lurah yang berhulu di atas Gunung Singgalang.
Mungkin belum banyak orang yang mengetahui, bahwa air terjun ini adalah salah satu dari tujuh air terjun yang dimiliki oleh Kawasan Cagar Alam Lembah Anai. Untuk bisa melihat keenam air terjun lainnya, pengunjung dapat menempuh perjalanan trekking selama kurang lebih dua jam.
Deretan perbukitan hijau di kaki Gunung Singgalang menjadi dinding alam yang seakan ingin menyembunyikan eksotisme air terjun setinggi kurang lebih 35 meter ini.
Sejarah di Balik Keindahan Lembah Anai
Di balik keindahan alam yang dimilikinya, Lembah Anai menyimpan sejarah para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Lembah Anai menjadi saksi bisu apa yang terjadi pada saat Agresi Militer Belanda II, di mana kawasan ini dijadikan basis perlawanan oleh para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia karena lokasi Lembah Anai yang masih berupa bukit-bukit terjal dan sempit.
Tujuan operasi tersebut adalah untuk menghambat laju pasukan Belanda yang akan menuju Padang Panjang dan Bukittinggi.
Pada 19 Desember 1948, Belanda berhasil mengepung garis pertahanan Pejuang Minang di Lembah Anai. Para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia melakukan perlawanan dengan sengit.
Lokasi Lembah Anai yang masih rindang membuat pihak Belanda kesulitan untuk menemukan para pejuang Minang. Apa lagi para pejuang Minang juga menghancurkan jembatan penghubungn dan menumbangkan pepohonan, sehingga membuat pergerakan pasukan Belanda pun menjadi terhambat.
Bentuknya yang masih berupa perbukitan pun dimanfaatkan para pejuang Minang untuk bersembunyi dan memantau pergerakan yang dilakukan pasukan Belanda saat itu. (*)