Jakarta (16/8/2024): Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengadakan Rapat Koordinasi Sinergi dan Kolaborasi di Kantor Kemendagri Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Rapat ini memetakan kolaborasi dan mengeksplorasi kerja sama dengan berbagai pelaku usaha yang memiliki minat dalam pengelolaan perkotaan, pemanfaatan teknologi informasi, serta inovasi kota cerdas. Peserta rapat memberikan tinjauan terhadap draf Permendagri Rencana Penyelenggaraan Perkotaan (RP2P) serta pendekatan pengelolaan perkotaan berbasis kota cerdas.
“Kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, akademisi, dan media diharapkan dapat mewujudkan kota lebih adaptif terhadap tantangan masa depan,” ujar Plh Dirjen Bina Adwil, Amran.
Amran menuturkan, ke depan diperlukan pemetaan yang komprehensif terhadap inisiatif smart city di seluruh wilayah perkotaan di Indonesia. Inisiatif yang telah berhasil dijadikan model untuk diimplementasikan di negara lain.
“Saat ini beberapa wilayah, seperti Sumedang, telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam konsep green city,” ungkapnya.
Pada kesempatan sama, Analis Kebijakan Ahli Madya Kemendagri Gensly menjelaskan bahwa Kemendagri berkomitmen mendukung upaya kota-kota yang ingin maju namun terkendala oleh anggaran, dengan membantu mencari solusi yang tepat.
Selain itu, dalam rapat tersebut juga membahas signifikan layanan dasar perkotaan, “Tsunami Regulasi,” serta kebutuhan keterpaduan regulasi kota cerdas. APEKSI dan ASECH menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan keterpaduan regulasi mengingat keberagaman karakter daerah. Peserta rapat menekankan perlunya memperkuat ekosistem energi berkelanjutan, sementara Parahyangan Center for International Studies dan Apindo menyoroti keberlanjutan pada ketahanan pangan dan transisi energi
Rapat ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan seperti Direktur Eksekutif APEKSI, Direktur Utama ASECH Center of Excellent on Smart City, Ketua Pusat Studi Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan, Ketua IKTII, serta perwakilan dari Apindo, GIZ, PPTI, Indonesian Strategic Research, dan PT. Napindo Media Ashatama. (*)