KSP: Pemerintah Siap Berkolaborasi untuk Masyarakat Adat Nusantara

Bagikan

KSP: Pemerintah Siap Berkolaborasi untuk Masyarakat Adat Nusantara
Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani sedang memaparkan terkait isu Masyarakat Hukum Adat

Jayapura (27/10/2022): Kantor Staf Presiden (KSP) siap berkolaboraso bersama dengan multi pihak terkait pemenuhan dan pemajuan hak-hak masyarakat hukum adat nusantara. Demikian disampaikan oleh Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani dalam Yo Riya atau Sarasehan “RUU Masyarakat Adat dan Masa Depan Masyarakat Adat Nusantara” pada Kongres Masyarakat Adat yang berlangsung di Wilayah Adat Tabi, Selasa (25/10/2022).

KSP siap berkolaborasi, terutama isu mengenai masyarakat hukum adat sudah ada dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN tahun 2019-2024) yaitu melindungi dan memajukan hak-hak masyarakat adat, mulai dari legal aspek, pemberdayaan ekonomi, perlindungan hukum, hingga pada pemanfaatan sumber  daya    alam yang  lestari,” ungkap  Jaleswari Pramodhawardani.

Program prioritas tersebut kemudian mengalir menjadi tiga proyek prioritas lintas kementerian dan  lembaga          yang saat ini terus dilaksanakan, yaitu Pengembangan Wilayah Adat sebagai Pusat Pelestarian Budaya dan Lingkungan Hidup.

“Pemberdayaan Masyarakat Adat dan Komunitas Budaya”, dan “Perlindungan kekayaan budaya komunal dan hak cipta. Program-program tersebut diampu oleh tujuh kementerian dan lembaga,” tambah Jaleswari.

Sementara itu, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Sandrayati Moniaga mengungkapkan apresiasi dan dukungan terhadap progres pembahasan masyarakat hukum adat di Indonesia.

“Komnas HAM selalu mendorong terwujudnya pengakuan dan perlindungan hak bagi masyarakat hukum adat. Hari ini patut kita apresiasi, hak masyarakat adat mulai diakui. Saat ini Komnas HAM Standar Norma dan Pengaturan (SNP) Hak atas Tanah dan Sumber Daya Alam sebagai rujukan untuk pembaruan hukum di bidang tanah dan sumber daya alam, juga rujukan bagi aparat penegak hukum ketika mereka menangani berbagai konflik tanah dan sumber daya alam,” ungkapnya.

Baca Juga :  BSKDN Kemendagri Usulkan 10 Kajian Kebijakan ke BRIN untuk Tingkatkan Layanan Publik

Sulaiman L Hamzah, anggota Baleg DPR RI, mengungkapkan siap berkolaborasi terutama mendorong RUU Masyarakat Hukum Adat untuk menjadi salah satu RUU dalam Prolegnas Prioritas tahun 2023.

“Dalam dua periode pengawalan proses legislasi rancangan undang-undang, DPR siap berkolaborasi untuk formulasi strategi percepatan pembentukan RUU Masyarakat Hukum Adat,” ujarnya.

“Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi tentang RUU Masyarakat Hukum Adat sudah disetujui oleh 8 dari 9 fraksi yang ada di DPR RI,” tambahnya.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Rukka Simbolinggi selaku Sekjen AMAN, Arimbi Heroepoetri selaku perwakilan Koalisi Kawal RUU Masyarakat Adat, dan Hermina Mawa selaku PHKom Perempuan AMAN. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait