Sambangi Kantor Kementerian Perhubungan, Gubernur Sulawesi Tenggara Bawa Empat Usulan, Apa Sajakah Itu?

Bagikan

Kunjungi Kantor Kementerian Perhubungan, Gubernur Sulawesi Tenggara Bawa Empat Usulan, Apa Sajakah Itu?
Gubernur Sultra Ali Mazi Sambangi Kantor Kementerian Perhubungan, Foto: sultraprov.go.id

Jakarta (7/3/2021): Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi melakukan kunjungan kerja ke Jakarata. Dalam kunjungan kerja tersebut, Gubernur Sultra menyambangi Kementerian Perhubungan dan disambut oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, pada Jumat (5/3/2021).

Dikutip dari laman sultraprov.go.id, bahwa pada kesempatan tersebut, Gubernur Ali membawa empat usulan ke Kemenhub. Pertama, usulan pengembangan dan peningkatan status Bandara Halu Oleo untuk mendukung Kawasan Industri Konawe (KIK), Kawasan Strategis Nasional (KSN) Routa di Konawe, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Aspal Buton, menunjang embakasi haji Sultra, serta antisipasi jumlah penumpang baik lokal maupun mancanegara.

Kunjungi Kantor Kementerian Perhubungan, Gubernur Sulawesi Tenggara Bawa Empat Usulan, Apa Sajakah Itu?
Bandara Halu Oleo, Foto: Istimewa

Kedua, pengembangan Bandara Betoambari di Bau-Bau, untuk mendukung program KEK Aspal Buton, penopang pariwisata di Kepulauan Buton, dan gerbang transit untuk Indonesia bagian timur. Beberapa hal yang menjadi bahan pendukung pengembangan Bandara Betoambari di antaranya yaitu adanya kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan industri di kawasan Kepulauan Buton.

Salah satu pengembangan Bandara Betoambari adalah peningkatan landasan pacu yang saat ini sepanjang 1.800 meter x 30 meter menjadi 2.500 meter x 45 meter. Termasuk di dalamnya pengembangan apron, taxi way, terminal penumpang dan bangunan penunjang lainnya.

Terkait pengembangan Bandara Betoambari, Pemerintah Provinsi Sultra dan Pemerintah Kota Bau-Bau pun bekerjasama guna pembebasan lahan seluas 70 hektar.

Kunjungi Kantor Kementerian Perhubungan, Gubernur Sulawesi Tenggara Bawa Empat Usulan, Apa Sajakah Itu?
Bandara Betoambari, Foto: Istimewa

Ketiga, pembangunan Pelabuhan Nambo/Lawele di Kabupaten Buton sebagai pintu utama distribusi aspal Buton ke seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri. Usulan pengembangan pelabuhan ini juga tidak terlepas dari program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menargetkan penggunaan aspal Buton sepanjang 1.000 kilometer pada tahun 2021. Program tersebut juga untuk menyukseskan Program KEK Aspal Buton.

Keempat, usulan pembangunan pelabuhan penyeberangan dan fasilitas keselamatan di wilayah Sultra untuk mendukung konektivitas kawasan strategis, dalam bentuk Program Zona Keselamatan Transportasi Nasional di Sulawesi Tenggara.

Baca Juga :  Tinjau Simpang Gadog Puncak, Menhub: Penerapan Ganjil-Genap Cegah Kepadatan di Kawasan Wisata

Dari berbagai usulan tersebut, Kementerian Perhubungan pun memberikan lampu hijau terhadap usulan Pemprov Sulawesi Tenggara untuk melakukan relokasi pelabuhan penyeberangan di Kota Kendari ke area Bungkutoko. Juga pengembangan pelabuhan penyeberangan Batulo, Kota Bau-Bau, ke Waramosio di Kabupaten Buton.

Kunjungi Kantor Kementerian Perhubungan, Gubernur Sulawesi Tenggara Bawa Empat Usulan, Apa Sajakah Itu?
Suasana di Pelabuhan Bungkutoko, Foto: Istimewa

Selain itu, Kemenhub juga merespon baik pengembangan fasilitas pelabuhan dan area kontainer di Pelabuhan Murhum, Bau-Bau. Untuk ke depannya, pelabuhan ini akan diserahkan pengelolaannya ke badan usaha pelabuhan laut.

Tidak hanya itu saja. Kemenhub juga menyetujui usulan pengembangan Pelabuhan Nambo/Lawele untuk ditingkatkan. Di pelabuhan ini, Pemerintah menyiapkan fasilitas outlet laut untuk 40 lebih dari pemegang izin usaha pertambangan aspal Buton. Dengan demikian, para pengusaha tersebut tidak lagi harus membuat terminal khusus (tersus) masing-masing karena merusak ekosistem pesisir di Pulau Buton. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait