
Jakarta, Nusantara Info: Ketahanan rantai pasok dan konektivitas logistik menjadi isu penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah transisi energi global dan kompetisi perdagangan regional. Untuk memperkuat daya saing nasional, sinergi antara sektor energi, transportasi, dan infrastruktur logistik yang kini menjadi prioritas strategis pemerintah.
Menjawab tantangan tersebut, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) siap menggelar ALFI CONVEX 2025, pameran dan konferensi logistik terbesar di Indonesia, pada 12–14 November 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten. Acara ini akan menjadi ajang kolaborasi nasional dan internasional bagi para pemimpin industri untuk membahas strategi investasi dan masa depan logistik Indonesia.
Beberapa pejabat tinggi negara dijadwalkan hadir sebagai pembicara dalam konferensi yang akan diulas lebih mendalam di ALFI Convex, diantaranya Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, dan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu.
Kehadiran para pemimpin ini untuk menegaskan komitmen pemerintah terhadap percepatan investasi, efisiensi distribusi, dan penguatan infrastruktur logistik nasional sebagai pilar utama transformasi ekonomi Indonesia.
Selain menghadirkan para pemimpin nasional, ALFI CONVEX 2025 juga akan diisi oleh sejumlah pembicara internasional dari kawasan Asia Tenggara, seperti Robert Yap, Executive Chairman YCH Group (Singapura), dan Dato’ Dr. Tony Chia, President Federation of Malaysian Freight Forwarders (Malaysia), yang akan membahas integrasi rantai pasok dan konektivitas logistik lintas negara menuju ASEAN 2045.
“Kesadaran semua pihak akan urgensi perbaikan logistik dan rantai pasok Indonesia kini semakin nyata. Melalui akselerasi pembangunan infrastruktur logistik, peningkatan kapasitas SDM, dan digitalisasi sistem, kita dapat membangun ekosistem logistik yang efisien dan berdaya saing,” ujar Harry Sutanto, Ketua Panitia ALFI CONVEX 2025.
“Forum ini bukan hanya tempat bertemu para pelaku industri, tetapi juga ruang strategis untuk menyatukan visi antara pemerintah, swasta, dan mitra internasional dalam mempercepat pembangunan infrastruktur logistik Indonesia,” tambahnya.
Selain forum investasi dan infrastruktur, ALFI CONVEX 2025 juga menyoroti peran kepemimpinan perempuan di sektor logistik melalui sesi “Breaking Barriers, Building Futures: Indonesia Women Leaders in Logistics and Transport 2025,” yang akan dimoderatori oleh Juliana Sofhia Damu, FCILT, Wakil Ketua Umum Asia Tenggara, Global Women in Logistics and Transport.
“Perempuan kini berperan penting dalam membentuk masa depan industri logistik yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global, oleh karena itu forum ini akan membahas lebih mendalam bagaimana logistik dapat menjadi sektor yang membuka peluang bagi kepimpinan perempuan,” ujar Juliana Sofhia Damu.
Sebagai rangkaian dari berbagai forum tematik yang digelar, ALFI CONVEX 2025 menghadirkan diskusi strategis lintas sektor, mulai dari kebijakan fiskal dan energi, hingga integrasi transportasi dan digitalisasi logistik yang akan menjadi pijakan menuju ekosistem logistik nasional yang efisien dan berkelanjutan.
“ALFI CONVEX 2025 kami rancang sebagai titik temu seluruh ekosistem logistik Indonesia dari energi, transportasi, hingga teknologi digital untuk memastikan Indonesia siap menjadi pemain utama dalam rantai pasok global,” tambah M. Akbar Djohan, Ketua Umum DPP ALFI/ILFA.
Selain konferensi, acara ini juga menampilkan pameran logistik dan supply chain terbesar di Indonesia, dengan inovasi dari berbagai perusahaan nasional dan internasional. Pengunjung dan peserta pameran juga berkesempatan mengikuti business matching serta menjalin kemitraan strategis dengan pelaku industri dari kawasan Asia.
Menariknya pengunjung bisa mengikuti serangkaian agenda ALFI Convex secara gratis melalui pendaftaran di situs resmi www.alficonvex.com.
ALFI CONVEX 2025 tentunya diharapkan bisa menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai pusat konektivitas logistik dan rantai pasok global di kawasan Asia. (*)






