Apresiasi Pencapaian Inovasi Kabupaten Sidoarjo, Kepala Balitbang Kemendagri: Ini Tentu Membanggakan

Bagikan

Apresiasi Pencapaian Inovasi Kabupaten Sidoarjo, Kepala Balitbang Kemendagri: Ini Tentu Membanggakan
Kepala Balitbang Kemendagri Agus Fatoni

Jakarta (14/7/2021): Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, Agus Fatoni memberikan apresiasi atas inovasi dan pencapaian Kabupaten Sidoarjo. Apresiasi tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara dalam webinar Kebijakan Umum Indeks Inovasi Daerah 2021 dan Hasil Evaluasi Inovasi Kabupaten Sidoarjo Tahun 2020, Selasa (13/7/2021).

“Sejak tahun 2018, Kabupaten Sidoarjo berhasil memperoleh predikat Daerah Sangat Inovatif. Ini tentu membanggakan dan perlu terus ditingkatkan,” ujar Fatoni.

Pada penilaian Indeks Inovasi Daerah Tahun 2018, Kabupaten Sidoarjo berhasil menduduki posisi 7 dari 415 kabupaten yang dinilai. Prestasi tersebut mengantarkan Kabupaten Sidoarjo mendapatkan penghargaan Innovative Government Award (IGA) dari Menteri Dalam Negeri, yakni berupa tropi dan piagam penghargaan.

“Setiap daerah penerima IGA, diusulkan oleh Menteri Dalam Negeri untuk mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID),” tambah Fatoni.

Penilaian Indeks Inovasi Daerah setiap Tahun dikelompokkan dalam enam klaster, yaitu provinsi, kabupaten, kota, daerah tertinggal, daerah perbatasan, daerah tertinggal, Papua dan Papua Barat. Peringkat Kabupaten Sidoarjo pada klaster kabupaten, menurun pada tahun 2019 dan berada di posisi 11. Sedangkan pada tahun berikutnya, capaian inovasi yang dihasilkan justru menempati peringkat 29.

“Ini tentu menjadi catatan berharga bagi Kabupaten Sidoarjo, untuk kembali meningkatkan inovasinya. Diharapkan penguatan kualitas inovasi terus dilakukan oleh segenap stakeholder, mulai dari Kepala Daerah hingga jajaran perangkat daerah,” terang Fatoni.

Apresiasi Pencapaian Inovasi Kabupaten Sidoarjo, Kepala Balitbang Kemendagri: Ini Tentu Membanggakan

Dirinya menambahkan, pada Tahun 2020 Kabupaten Sidoarjo melaporkan capaian inovasi sebanyak 90 inovasi. Namun, dari inovasi tersebut yang dapat diukur hanya berjumlah 63 inovasi. Sedangkan 27 inovasi lainnya dianggap tidak memenuhi kriteria, karena tidak memiliki kelengkapan data berdasarkan hasil validasi. Oleh karenanya, tambah Fatoni, Kabupaten Sidoarjo perlu mempersiapkan data dan evidence based dari setiap inovasi yang dilaporkan. Selain itu, kualitas inovasi juga perlu ditingkatkan melalui penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca Juga :  Kemendagri: Indeks Pembangunan di Papua Naik 5,6 Persen

“Penguatan infrastruktur inovasi dalam bentuk regulasi, SDM, dukungan anggaran, dan penggunaan IT dalam birokrasi juga perlu diperhatikan agar inovasi tidak hanya unggul dalam kuantitas, namun juga kualitas,” tutup Fatoni. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait