
Jakarta, Nusantara Info: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) meluncurkan tagline baru bertajuk “ASN Berpuasa, Rakyat Berpesta” sebagai respons atas kebijakan pemerintah pusat yang memangkas dana transfer ke daerah (TKD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.
Gagasan ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam pernyataannya kepada wartawan di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, pada Rabu (8/10/2025).
“Jadi kita puasa, maka tagline 2026 adalah ASN puasa, rakyat berpesta,” ujar Dedi.
Menurutnya, filosofi tagline tersebut mencerminkan komitmen Pemprov Jabar untuk tetap memprioritaskan kepentingan masyarakat, meski alokasi dana pusat menurun.
Pemangkasan TKD Tak Akan Ganggu Pembangunan
Dedi memastikan bahwa meskipun dana transfer dari pemerintah pusat mengalami penurunan, kinerja pembangunan di Jawa Barat tidak akan terpengaruh.
“Kita mah tidak akan menyerah, tarung. Jadi walaupun dana transfernya menurun, tapi tidak akan menurunkan kinerja pembangunan di Jawa Barat,” tegasnya.
Ia bahkan menargetkan kenaikan kinerja pembangunan hingga 50 persen di tahun depan sebagai bentuk komitmen dan semangat adaptif Jawa Barat menghadapi keterbatasan anggaran.
Efisiensi Anggaran ASN: Dari Listrik hingga Perjalanan Dinas
Sebagai bagian dari “puasa ASN”, Pemprov Jabar akan memangkas sejumlah pos anggaran non-prioritas, termasuk operasional aparatur sipil negara (ASN).
Lebih lanjut Dedi menjelaskan, bahwa biaya listrik dan air di lingkungan pemerintah akan dikurangi hingga 50 persen.
“Sumber dana naikkinnya? Birokratnya berpuasa. Bagaimana cara birokrat berpuasa? Biaya listriknya kita turunin setengahnya, bayar airnya kita turunin setengahnya,” terangnya.
Tak hanya itu, anggaran perjalanan dinas dan promosi digital juga akan mengalami pemangkasan signifikan.
“Perjalanan dinas kita sisain hanya 10 persen, kemudian kegiatan-kegiatan tidak penting itu nol persen,” ucap pria yang akrab disapa KDM.
Dedi menegaskan bahwa langkah efisiensi ini dilakukan agar anggaran pemerintah dapat lebih difokuskan pada program langsung untuk masyarakat, seperti peningkatan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
“Kita ingin ASN ikut berkorban agar masyarakat tetap bisa menikmati hasil pembangunan. Rakyat harus berpesta karena pemerintahnya bekerja dengan efisien,” tandasnya.
Jawa Barat Jadi Contoh Adaptasi Fiskal
Langkah Jawa Barat ini dinilai sebagai strategi adaptif dan inspiratif di tengah situasi fiskal nasional yang ketat.
Dengan tagline “ASN Berpuasa, Rakyat Berpesta,” Pemprov Jabar berupaya menjaga keseimbangan antara efisiensi birokrasi dan komitmen pelayanan publik.
Dedi menambahkan, pendekatan ini juga menjadi pesan moral bagi daerah lain bahwa disiplin fiskal dan kreativitas kebijakan dapat berjalan beriringan.
“Selama niatnya untuk rakyat, tidak ada alasan untuk berhenti berinovasi,” pungkasnya. (*)