Bone (15/2/2021): Ada info bagus dari hasil kunjungan kerja Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah ke Kabupaten Bone Minggu (14/2/2021) kemarin, di antaranya Bandara Arung Palakka akan dibenahi.
Hampir empat tahun tidak beroperasi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan siap menghidupkan bandara itu. Gubernur Nurdin Abdullah mengatakan bandara tersebut akan dibenahi. Pembenahan itu antara lain runway diperpanjang untuk menarik maskapai masuk.
“Panjang runway akan kita tambah. Nanti kita bicara dengan Menteri Perhubungan untuk diperpanjang agar Boeing bisa masuk,” kata Gubernur Nurdin Abdullah saat meninjau bandara tersebut.
Data dari hubud.dephub.go.id, bandara berkode BNE ini memiliki landasan pacu 1.200 m x 30 m. Sementara keinginan Pemprov Sulsel diperpanjang menjadi 1.600-1.700 meter. Bahkan kelak sampai 2.100 m.
Selain perpanjangan runway, akses masuk juga akan diperlebar. Pembebasan lahan sudah dilakukan Pemda setempat. “Tahun ini kita selesaikan. Kita bikin dua jalur. Pembebasan lahan hampir rampung. Anggaran Rp 10 miliar kita siapkan dari APBD,” jelas Gubernur.
Kepala Kantor Otoritas Bandara (Kaotban) Wilayah V Makassar Baitul Ikhwan mengatakan bandara ini secara operasional baik dari sisi udara maupun darat sudah siap beroperasi. Walaupun dalam empat tahun tidak beroperasi.
“Namun berdasarkan regulasi tentang ketentuan kita selalu dalam posisi stand by, baik dalam posisi tenaga personil, kelengkapan peralatannya, maupun operasionalnya yang dalam 24 jam harus siap siaga. Walaupun tidak ada penerbangan, posisi kita harus stand-by,” jelasnya.
Apa manfaat bandara ini dibenahi? Gubernur Nurdin menyatakan Kabupaten Bone sangat potensial dari sumberdaya alam dan pariwisatanya. Daerah ini juga adalah yang paling banyak penduduknya di Sulsel. Kalau bandara selesai, konektivitas dengan daerah lain seperti Selayar, Toraja, dan Luwu akan lebih mudah.
“Kami ini lagi merancang Sulsel terkoneksi termasuk Bandara Bone, ini sebenarnya bandara yang paling potensial. Kalau kita lihat dari segi lokasi, di antara seluruh bandara yang ada. Bone ini bisa kita jadikan hub,” jelas Gubernur Sulsel. “Dan intinya, ini adalah tempat kelahiran salah satu mantan kepala negara, Pak Jusuf Kalla”.
Bandara Arung Palakka terletak di Desa Mappalo Ulaweng, Kecamatan Awangpone, mulai dibangun secara bertahap pada tahun 2007 dan baru beroperasi tahun 2013. Arung Palakka adalah Raja Bone ke-15 lahir pada hari Jumat, 15 September 1634, di sebuah desa yang bernama Lamotto, Mario-ri Wawo, Soppeng, dan meninggal di Bontoala, 6 April 1696. Ayahnya bernama Lapattobune Aru Tana Tengga dan ibunya bernama We Tennisui, yang adalah puteri Raja Bone XII.
Kajian Kemenhub dari sisi demand, bandara ini cukup menjanjikan baik dari jumlah penduduk maupun dari perekonomian di wilayah Sulawesi Selatan. Diharapkan menjadi gerbang utama transportasi udara bagi empat kabupaten di sekitarnya, yaitu Bone, Soppeng, Wajo, dan Sinjai (Bosowasi).
Sementara, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bone Andi Hidayat Pananrangi menambahkan bandara ini bisa menjadi bandara penyangga untuk Bandara Sultan Hasanuddin, melihat kondisi kepadatan yang bisa dialihkan ke Bandara Arung Pallaka. Populasi penduduk Bone terbesar kedua di Sulsel. Juga untuk kabupaten penyangga yang lebih dekat. Seperti Sinjai, Soppeng dan Wajo. Masyarakat Bone dan masyarakat kabupaten sekitar itu banyak melakukan usaha ekonomi di luar Sulawesi. Seperti ke Kalimantan, Jawa, Maluku dan Papua. (*)