Jakarta, Nusantara Info: Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa bertajuk “Indonesia Gelap” di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).
Berdasarkan informasi dari media sosial Instagram @bemsi.official, Aliansi BEM SI juga menggelar demo di Bandung, Lampung, Surabaya, Malang, Samarinda, Banjarmasin, Aceh, dan Bali selama tiga hari. Untuk di luar Jakarta, demo digelar di depan kantor DPRD masing-masing daerah tersebut.
Unjuk rasa BEM SI digelar di daerah tersebut pada Senin (17/2/2025) hingga Selasa (18/2/2025), dan nantinya di pusat nasional pada Rabu (19/2/2025) hingga Kamis (20/2/2025).
“Bersama surat ini kami ingin menyerukan rapatkan barisan dan menyampaikan Kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengenai situasi bangsa kita hari ini makin gelap kebijakannya yang hari demi hari makin mencengkamkan dan menyengsengasarakan rakyat,” tulis dokumen itu yang dikutip pada Senin (17/2/2025).
Dokumen yang ditandatangani oleh Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Herianto ini menyebut Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila harus diimplementasikan dengan sebenar-benarnya pada rakyat Indonesia.
“Oleh karena itu saatnya #AdiliJokowi dan evaluasi total kabinet merah putih yang berada di bawah pimpinannya Prabowo Gibran,” tuturnya.
Koordinator BEM SI Herianto menjelaskan terdapat lima tuntutan yang dibawa mahasiswa selama demonstrasi tiga hari ini salah satunya adalah mendesak Presiden Prabowo Subianto mencabut kebijakan efisiensi anggaran.
“Satu, menuntut presiden mencabut Inpres no 1 tahun 2025 yang merugikan rakyat. Dua, transparansi status pembangunan,” katanya di Jakarta, Senin (17/2/2025).
Kemudian, BEM SI juga menuntut pemerintah untuk mengungkap transparansi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Isu lainnya yang dibawa BEM SI adalah menolak revisi UU Minerba, menolak dwifungsi TNI, dan meminta aparat segera menangkap dan mengadili Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
“Tiga, transparansi keseluruhan program MBG. Empat, tolak revisi UU Minerba. Lima, tolak dwifungsi TNI. Enam, tangkap dan adili Jokowi. Tujuh, sahkan RUU Perampasan Aset,” ungkap Harianto.
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) juga terlibat dalam demo Indonesia Gelap tersebut.
BEM UI menolak efisiensi anggaran era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang tidak memihak rakyat. BEM UI juga resah dengan banyaknya kebijakan ugal-ugalan nirsubstansi yang menyebabkan penderitaan rakyat terus berlanjut.
Kebijakan ugalan-ugalan itu seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga kebijakan publik yang tidak berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Karena itu, BEM UI menyatakan sikap sebagai berikut:
- Mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 karena menetapkan pemangkasan anggaran yang tidak berpihak pada rakyat.
- Mencabut pasal dalam RUU Minerba yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang guna menjaga independensi akademik.
- Melakukan pencairan tunjangan kinerja dosen dan tenaga kependidikan secara penuh tanpa hambatan birokratis dan pemotongan yang merugikan.
- Mengevaluasi total program MBG dan mengeluarkannya dari anggaran pendidikan.
- Berhenti membuat kebijakan publik tanpa basis riset ilmiah dan tidak berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
(*)