
Jakarta, Nusantara Info: Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp10.000 per porsi cukup untuk memasukkan menu bergizi seperti telur dan ayam.
Nanik menyebut, Presiden Prabowo Subianto sendiri telah melakukan perhitungan langsung terhadap menu MBG tersebut.
“Pak Prabowo sampai menghitung sendiri menu itu, dan beliau berkesimpulan dengan Rp10.000 itu masih bisa pakai ayam dan telur,” ujar Nanik dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol terkait Konsumsi MBG, Selasa (14/10/2025), dikutip dari siaran pers.
Dapur MBG Dilarang Ambil Untung Berlebih
Dalam kesempatan itu, Nanik memperingatkan dapur-dapur penyedia makanan MBG agar tidak mengambil keuntungan berlebihan dari bahan baku makanan.
Ia menegaskan bahwa praktik mark up atau pengurangan bahan baku tidak boleh terjadi dalam program nasional tersebut.
“Jadi jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh. Selain susu, harus ada dua lauk, bukan satu,” tegasnya.
Nanik juga mengakui adanya sejumlah kesalahan dan kekurangan teknis di lapangan, termasuk dapur mitra MBG yang belum memenuhi standar kelayakan.
“Dari Kuningan sampai NTB, saya sudah melihat beberapa dapur yang tidak layak,” kata Nanik.
“Saat awal launching, dapur yang belum diepoksi tidak boleh jalan. Tapi sekarang, banyak dapur yang belum diepoksi tapi sudah beroperasi,” tambahnya.
Ia menilai hal tersebut menjadi pelanggaran standar kebersihan dan keamanan pangan, yang bisa berdampak pada kualitas menu MBG di lapangan.
Tanggung Jawab Bersama BGN dan Mitra Pelaksana
Nanik menekankan bahwa tanggung jawab atas kekurangan dalam pelaksanaan program MBG merupakan tanggung jawab bersama antara BGN, mitra dapur, dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Kita harus akui ini kelalaian kita bersama. Ini salah BGN, mitra, dan SPPG yang harus kita perbaiki bersama,” ungkapnya.
Ia pun mengingatkan agar seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan MBG menjaga integritas dan saling mengawasi, terutama para ahli gizi dan akuntan yang bertugas mengawal standar menu bergizi.
“Tolong saling mengingatkan ahli gizi dan akuntan untuk mengawal menu ini,” pesan Nanik.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan meningkatkan asupan gizi anak-anak Indonesia, terutama di sekolah dan pesantren.
Pemerintah menargetkan program ini tidak hanya meningkatkan gizi anak, tetapi juga memberdayakan peternak dan petani lokal melalui pemanfaatan bahan pangan dalam negeri seperti telur, ayam, dan susu segar.
Dengan pengawasan ketat dan sinergi lintas sektor, BGN optimistis program MBG akan berjalan lebih baik dan tepat sasaran di seluruh wilayah Indonesia. (*)