
Mappi, Nusantara Info: Bupati Mappi, Kristosimus Yohanes Agawemu menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan masa depan generasi muda, terutama mereka yang tidak memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan formal.
Menurutnya, masalah putus sekolah masih menjadi tantangan serius, namun tidak boleh menjadi penghalang untuk masa depan. Kristosimus menegaskan bahwa Pemkab Mappi tengah merancang berbagai solusi alternatif agar para pemuda yang tidak melanjutkan sekolah tetap bisa memperoleh pendidikan dan keterampilan yang layak.
“Putus sekolah bukan akhir dari segalanya. Pemerintah hadir untuk membuka jalan lain. Kita tidak bisa membiarkan anak-anak muda kehilangan arah hanya karena terbatasnya akses pendidikan,” ujar Bupati Kristosimus.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah akan meluncurkan program-program pendidikan non-formal, seperti pelatihan operator alat berat, sopir taksi, teknisi, hingga pelatihan bidang bangunan.
Selain pelatihan teknis, Kristosimus juga menekankan pentingnya keterampilan tambahan seperti bahasa asing, teknologi informasi, dan pembelajaran digital. Tujuannya agar generasi muda Mappi siap bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.
“Kami akan hadir di tengah-tengah mereka. Melalui balai belajar, pelatihan kerja, dan kolaborasi lintas sektor, anak-anak muda Mappi tetap punya masa depan. Ini adalah bagian dari visi kami membangun manusia Mappi yang mandiri dan berkualitas,” tegasnya.
Tahun ini, Bupati berharap peserta bisa dikirim ke Balai Pelatihan di Sorong dan Jayapura milik Kementerian. tidak hanya memberikan pelajaran akademik setara pendidikan formal, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja.
Bupati juga mengajak seluruh pihak – mulai dari keluarga, gereja, komunitas adat, hingga tokoh pemuda – untuk bersama-sama mendukung upaya ini. Menurutnya, keberhasilan program pendidikan alternatif sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat.
Upaya ini juga melengkapi program 1000 Sarjana yang telah mengantarkan banyak siswa Mappi ke perguruan tinggi di berbagai kota. Keduanya menjadi bagian dari visi membentuk generasi emas yang cerdas, bermartabat, dan mandiri.
Langkah Bupati Kristosimus ini dinilai sebagai bentuk nyata dari kepemimpinan yang berpihak pada rakyat kecil, terutama generasi muda yang kerap terpinggirkan karena keterbatasan akses. (*)