Jakarta (22/11/2021): Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Cris Kuntadi secara resmi membuka Focus Group Discussion (FGD) yang bertema “Manajemen Keselamatan Transportasi Darat Berbasis Teknologi Informasi” yang diselenggarakan secara virtual melalui Zoom Meeting, pada Jumat (18/11/2021).
Dalam kesempatan itu, Cris Kuntadi mengatakan, bahwa pentingnya mewujudkan manajemen keselamatan transportasi darat berbasis teknologi, mengingat hingga saat ini moda transportasi darat menjadi transportasi yang paling sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
“Tranportasi darat ini yang paling tinggi resikonya. Sesuatu yang miris dan perlu perhatian,” katanya.
Berdasarkan data yang berhasil diinventarisir, darat adalah moda transportasi yang paling banyak mengalami gangguan keselamatan, kemudian disusul laut, udara, dan kereta api.
Untuk meminimalisir kejadian yang mengganggu keselamatan transportasi darat, saat ini Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan sudah mulai mengimplementasikan teknologi informasi, di antaranya ATMS, e-Blue, dan Siopam.
Dengan diselenggarakannya FGD ini, Cris berharap dapat memunculkan ide dan aksi yang dapat mencegah kecelakaan di darat dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
“Mari kita bersama-sama merumuskan dan membangun manajemen keselamatan transportasi darat dengan berbasis teknologi informasi,” ujarnya.
Turut hadir dalam FGD tersebut sebagai narasumber yaitu Direktur Saran Transportasi Jalan M. Risal Wasal, Perwakilan Kakorlantas Konbespol Indra Djafar, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, serta Lembaga Pendidikan Ilmu Komputer dan Elektronik UGM Danang Lelono, CEO PT Pandu Aman Sentosa Capt. Toto Subandono dan Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Susana. (*)