Jakarta (25/7/2024): Dua buku karya Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal ZA, dibedah dan diluncurkan kepada publik. Buku tersebut berjudul “Jalan Menuju Ibu Kota Nusantara Bersama Daerah Mitra Penyangga” dan “Pengelolaan Perkotaan di Indonesia: Masa Lampau, Masa Kini, & Masa Depan”.
Hadir sebagai panelis, yakni penulis kondang Maman Suherman dan Pustakawan Frial Ramadhan beserta Edi Wiyono. Acara yang dihadiri oleh ratusan orang ini diselenggarakan di di Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jakarta.
“Buku ini membahas tentang Ibu Kota Nusantara (IKN) tanpa memaksa pembacanya untuk mendukung, melainkan memberikan informasi mengenai keberhasilan beberapa negara dalam memindahkan ibu kotanya,” kata Safrizal yang telah menulis 10 buku.
Safrizal menuturkan buku tentang IKN mengupas keberhasilan dan kegagalan negara lain dalam hal yang sama. Sementara buku tentang pengelolaan perkotaan ini menggambarkan sebuah kota dapat menjadi berkelanjutan, cerdas, memiliki standar layanan yang baik, aman, serta sanitasi yang bagus, yang semuanya harus dirancang sejak awal.
Dirinya berharap dua buku tersebut dapat menjadi panduan bagi para pemangku kebijakan dan masyarakat dalam memahami dinamika pembangunan kota yang berkelanjutan.
“Kalau hidup ini ingin berarti, tinggalkanlah nama dan karya,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Sementara itu, Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional, Joko Santoso dalam sambutannya menyampaikan bahwa semangat Perpusnas untuk mendorong kampanye tulis, terbit, dan sebarkan mendukung penuh penerbitan buku ini, sebagai bagian dari kolaborasi antar kementerian dan lembaga dalam menumbuhkembangkan minat literasi di kalangan masyarakat.
“Pak Safrizal ZA menjadi role model birokrat sekaligus penulis yang melahirkan buku-buku bermutu yang dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, penulis dan pegiat literasi, Maman Suherman menyoroti karya-karya yang dihasilkan oleh Safrizal, salah satunya buku pengalaman sebagai Penjabat Gubernur.
“Mudah-muahan semua penjabat begitu selesai bertugas, dia membuat buku tentang perjalanan dia saat memimpin. Sudah didahulukan sama Pak Saf nih menulis buku tentang pengalaman di Kalimantan Selatan, berlanjut lahir karya buku tentang IKN, kita butuh dari kalangan pemerintahan untuk menghasilkan karya buku, karena menulis bukan hanya menuangkan ide, tapi juga refleksi dari kemampuan penyelesaian masalah di lapangan,” pungkas Maman. (*)