Global March to Gaza: Solidaritas Internasional untuk Palestina Terus Menggema

Bagikan

Global March to Gaza: Solidaritas Internasional untuk Palestina Terus Menggema
Ilustrasi Global March to Gaza, Foto: Istimewa

Jakarta, Nusantara Info: Gerakan solidaritas internasional untuk Palestina kembali menguat melalui aksi bertajuk Global March to Gaza (GMG). Aksi ini merupakan gerakan damai berskala dunia yang bertujuan menentang blokade Israel atas Jalur Gaza dan menyerukan kebebasan serta keadilan bagi rakyat Palestina.

Global March to Gaza pertama kali digagas pada tahun 2012 dan terus mendapatkan dukungan luas dari berbagai organisasi kemanusiaan, aktivis hak asasi manusia, serta tokoh-tokoh dunia yang prihatin atas penderitaan yang dialami masyarakat Gaza akibat blokade berkepanjangan.

Global March to Gaza adalah aksi massa lintas negara yang menargetkan kawasan perbatasan Jalur Gaza. Pesertanya berasal dari berbagai belahan dunia, termasuk Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika. Mereka berkumpul untuk melakukan pawai damai mendekati perbatasan Gaza sebagai simbol perlawanan terhadap pembatasan yang dilakukan oleh Israel.

Tujuan utama dari gerakan ini adalah untuk menuntut diakhirinya blokade atas Gaza yang telah berlangsung sejak 2007, mengingatkan dunia tentang penderitaan rakyat Palestina, dan memperkuat solidaritas global dalam memperjuangkan kebebasan dan hak asasi manusia.

Dukungan Internasional yang Kian Menguat

Sejumlah negara dan tokoh dunia memberikan dukungan moral terhadap gerakan ini. Aktivis hak asasi manusia, lembaga kemanusiaan, serta perwakilan masyarakat sipil dari berbagai negara ikut berpartisipasi dalam pawai damai ini.

Bahkan, sejumlah artis Indonesia pun turut menunjukkan solidaritasnya terhadap rakyat Palestina dengan berpartisipasi dalam aksi Global March to Gaza. Dipimpin oleh Zaskia Adya Mecca, rombongan yang terdiri dari 10 Warga Negara Indonesia (WNI) ini berangkat menuju Kairo, Mesir, pada Rabu (11/6/2025).

Selain Zaskia, tampak pula nama-nama seperti Wanda Hamidah, Ratna Galih, Hamidah Rachmayanti, Indadari, dan Irfan Farhad. Keberangkatan mereka menjadi perhatian publik, menunjukkan bahwa isu Palestina tetap relevan dan mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan.

Perjalanan mereka tidaklah mudah. Rombongan sempat mengalami kendala dan hampir dideportasi karena dicurigai akan mengikuti aksi tersebut. Namun, dengan tekad yang kuat, mereka berhasil tiba di Mesir pada Jumat (13/6) dan bergabung dengan ribuan peserta dari lebih dari 50 negara.

Baca Juga :  Trump Larang Warga 12 Negara Masuk AS

Dr. Mustafa Barghouti, salah satu tokoh penting dalam gerakan ini, menegaskan bahwa Global March to Gaza adalah bentuk perjuangan tanpa kekerasan yang bertujuan menekan Israel secara internasional. “Ini adalah suara damai yang datang dari seluruh dunia untuk menuntut kebebasan Gaza dan Palestina,” ujarnya.

Selain itu, aksi ini juga mendapat dukungan dari berbagai komunitas di Indonesia. Beberapa organisasi kemanusiaan seperti MER-C, Aqsa Working Group, dan KNRP secara rutin mengadakan aksi solidaritas di dalam negeri untuk mendukung gerakan ini.

Blokade Gaza: Penderitaan yang Belum Berakhir

Blokade yang diberlakukan Israel sejak 2007 telah membatasi pergerakan barang, makanan, obat-obatan, dan manusia keluar masuk Gaza. Situasi ini menyebabkan krisis kemanusiaan yang berkepanjangan.

Laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berbagai lembaga kemanusiaan menyebutkan bahwa lebih dari dua juta penduduk Gaza hidup dalam keterbatasan, dengan akses terbatas terhadap air bersih, listrik, dan layanan kesehatan yang memadai.

Global March to Gaza hadir sebagai upaya menyoroti penderitaan ini ke panggung internasional, dengan harapan dunia lebih aktif dalam mendesak Israel untuk mengakhiri blokade dan membuka jalur kemanusiaan ke Gaza.

Aksi Damai Melawan Ketidakadilan

Berbeda dengan bentuk perlawanan bersenjata, Global March to Gaza menekankan pentingnya perjuangan damai. Melalui aksi jalan kaki, pawai, dan kampanye sosial, gerakan ini ingin membuktikan bahwa solidaritas tanpa kekerasan mampu membawa pesan yang kuat ke dunia internasional.

“Ini bukan tentang kebencian, tetapi tentang keadilan dan hak hidup yang layak bagi rakyat Palestina,” ujar seorang aktivis Indonesia yang pernah tergabung dalam delegasi GMG.

Global March to Gaza menjadi bukti bahwa perjuangan untuk keadilan dan kemanusiaan tidak mengenal batas negara. Melalui gerakan ini, masyarakat dunia terus mengingatkan bahwa rakyat Gaza tidak sendiri. Dengan dukungan internasional yang semakin luas, harapan untuk terciptanya perdamaian dan diakhirinya blokade Gaza tetap menyala. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait