Humanitarian Flight Percepat Akses Bantuan, Ditjen Bina Adwil Pastikan Distribusi Tepat Sasaran

Bagikan

Humanitarian Flight Percepat Akses Bantuan, Ditjen Bina Adwil Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
Dirjen Bina Adwil Safrizal ZA (tengah) bersama pemerintah daerah meninjau langsung kondisi pengungsian warga terdampak banjir di Aceh sebagai bagian dari upaya percepatan penanganan darurat dan distribusi bantuan. (Foto: Humas Ditjen Bina Adwil)

Banda Aceh, Nusantara Info: Upaya percepatan penanganan darurat bagi warga terdampak banjir besar di Sumatra terus dilakukan berbagai pihak. PT Jet Eksekutif Travya (Jetset) bersama Politeknik Penerbangan Indonesia Curug (PPI Curug) dan Ikatan Penerbang Alumni Curug (IPAC) resmi melaksanakan Humanitarian Flight untuk mengangkut dan mendistribusikan bantuan logistik menuju Kabupaten Bener Meriah, Aceh, melalui Bandara Rembele.

Penerbangan kemanusiaan ini menjadi bagian dari gerakan Humanitarian FlightBencana Alam Sumatra 2025, yang menyasar wilayah terdampak banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Dukungan sektor aviasi ini memperluas jangkauan distribusi bantuan ke daerah yang sulit ditembus jalur darat akibat kerusakan infrastruktur.

Selaras dengan Respons Cepat Ditjen Bina Adwil Kemendagri

Pelaksanaan misi ini sejalan dengan langkah tanggap darurat pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri, khususnya Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) yang dipimpin Safrizal ZA.

Sebelumnya, Safrizal melepas armada mobil mesin air bersih dari Banda Aceh menuju titik pengungsian di Pidie dan Pidie Jaya guna memastikan akses air layak konsumsi terpenuhi di hari-hari awal bencana.

“Pemenuhan air bersih merupakan kebutuhan paling penting dalam fase awal penanganan bencana, sehingga teknologi penyediaan air di lokasi harus cepat, adaptif, dan terjangkau bagi warga terdampak,” tegas Safrizal.

Ia menambahkan, kehadiran pesawat berkapasitas kecil yang mampu mendarat di Bandara Rembele sangat membantu percepatan distribusi logistik, khususnya air bersih, peralatan pendukung kehidupan, serta kebutuhan esensial pengungsi di dataran tinggi.

Founder & CEO Jetset, Capt. Rendra Darmakusuma, menyatakan pihaknya siap terlibat penuh dalam mendukung langkah pemerintah.

“Kami mengapresiasi upaya Pak Safrizal dan jajaran Ditjen Bina Adwil yang bergerak cepat memastikan kebutuhan dasar terutama air bersih dapat tersedia di lapangan. Kecepatan pemerintah membuka akses bantuan menjadi motivasi kami untuk terlibat langsung melalui penerbangan kemanusiaan,” ujarnya.

Baca Juga :  HUT Kemerdekaan RI ke-79, Pemkab Mappi Berikan Kado Spesial untuk Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Masyarakat

Ia menegaskan bahwa prioritas Jetset dalam situasi darurat adalah keselamatan dan pemenuhan kebutuhan warga terdampak bencana.

“Kolaborasi dengan PPI Curug, relawan IPAC, dan pemerintah menunjukkan bahwa dunia aviasi Indonesia memiliki kapasitas besar untuk misi kemanusiaan, bukan sekadar layanan komersial,” ungkap Rendra.

Pengumpulan Bantuan Dipusatkan di Banda Aceh

Koordinasi bantuan di Banda Aceh dipimpin oleh Mulkan Fadhli, yang mengatur proses penghimpunan, pengelompokan, dan penataan logistik. Bantuan terdiri dari pangan dan air minum, selimut, pakaian layak pakai, perlengkapan kebersihan, serta kebutuhan dasar lainnya.

Semua logistik tersebut diterbangkan menuju Bandara Rembele, yang kemudian menjadi hub untuk distribusi ke Bener Meriah dan wilayah dataran tinggi Gayo.

Program Humanitarian Flight – Bencana Alam Sumatra 2025 akan berlangsung dalam beberapa gelombang sesuai kebutuhan logistik serta kondisi lapangan. Distribusi lanjutan dilakukan bersama pemerintah daerah, relawan, dan lembaga kemanusiaan untuk memastikan seluruh bantuan tepat sasaran. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait