
Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir (tengah) saat memimpin Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (2/12/2025). (Foto: Puspen Kemendagri)
Jakarta, Nusantara Info: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir mengungkapkan bahwa inflasi year to date (YTD) November 2025 terhadap Desember 2024 tercatat sebesar 2,27 persen. Angka tersebut masih berada dalam target pemerintah, yakni 2,5 persen plus minus 1 persen, sehingga dinilai tetap memberikan ruang yang sehat bagi produsen maupun konsumen.
Meski demikian, Tomsi menekankan bahwa titik tengah target inflasi adalah 2,5 persen, sehingga kondisi saat ini perlu diwaspadai bersama oleh seluruh pemangku kepentingan.
“Di mana 2,5 itu baik untuk produsen maupun baik untuk konsumen,” ujar Tomsi saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dirangkaikan dengan pembahasan Dukungan Pemerintah Daerah untuk Program 3 Juta Rumah. Acara berlangsung secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Inflasi Terkendali di Tengah Kenaikan Harga Emas Dunia
Dalam kesempatan tersebut, Tomsi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menjaga stabilitas inflasi nasional.
Menurutnya, capaian tersebut tidak terlepas dari kerja sama lintas sektor, terutama di tengah kenaikan harga emas dunia yang menjadi salah satu kontributor inflasi terbesar beberapa bulan terakhir.
Ia juga menegaskan pentingnya kewaspadaan Pemda dan pihak terkait lainnya, mengingat menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) konsumsi masyarakat cenderung meningkat.
“Ketika hari besar dan masa libur, masyarakat kita lebih banyak membelanjakan uangnya dalam hal makanan dan perjalanan,” jelas Tomsi.
Selain membahas perkembangan inflasi, Tomsi mengingatkan pemerintah daerah dengan kapasitas fiskal memadai agar turut membantu provinsi yang tengah dilanda bencana, seperti Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Ia menyebutkan bahwa sejumlah daerah telah lebih dulu mengirimkan bantuan, dan dukungan serupa sangat diharapkan.
“Oleh sebab itu, bagi daerah yang masih memungkinkan, kami mengimbau untuk dapat memberikan bantuannya,” tuturnya.
BPS: Inflasi November Didominasi Perawatan Pribadi dan Kenaikan Harga Emas
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini memaparkan bahwa inflasi November 2025 didominasi oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, dengan tingkat inflasi sebesar 1,21 persen dan memberikan andil 0,09 persen terhadap inflasi nasional.
Selain itu, Pudji menyoroti kenaikan harga emas yang telah berlangsung 27 bulan berturut-turut, memberikan dorongan signifikan terhadap pergerakan inflasi.
Rakor tersebut juga dihadiri Direktur Jenderal Perumahan Perdesaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Imran, bersama sejumlah pejabat daerah yang mengikuti secara hybrid.
Dengan terkendalinya inflasi nasional hingga memasuki penghujung tahun 2025, pemerintah berharap koordinasi pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas harga terus diperkuat, terutama menjelang momentum Nataru yang menjadi periode sensitif bagi gejolak inflasi. (*)






