Jayapura, Nusantara Info: Dalam upaya memperkuat sinergi lintas sektor menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan Pilkada 2025, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Agus Fatoni menggelar pertemuan informal bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua, Kamis (17/7/2025). Kegiatan bertajuk Ngopi Bareng ini berlangsung di Gedung Negara, Jayapura.
Fatoni menegaskan bahwa koordinasi tidak selalu harus berlangsung dalam suasana resmi.
“Dalam pertemuan santai seperti ini, diskusi justru lebih terbuka. Banyak solusi muncul ketika suasana cair dan akrab,” ujarnya.
Ia menyebut, momen ini menjadi penting untuk membangun kekompakan dan kesiapan seluruh elemen dalam menghadapi agenda demokrasi mendatang.
“Semoga ini PSU terakhir. Harapan kita, proses Pilkada bisa berjalan aman, lancar, dan sukses, sehingga Papua segera memiliki gubernur dan wakil gubernur definitif,” tegas Fatoni.
Lebih jauh, Fatoni juga mengajak Forkopimda untuk aktif menyampaikan narasi-narasi positif ke publik. Menurutnya, publikasi yang sehat dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap negara dan memperlihatkan bahwa pemerintah sungguh bekerja.
“Papua bukan hanya soal tantangan. Kita juga punya banyak cerita baik yang perlu dipublikasikan. Negara hadir, pemerintah bekerja. Ini harus terus disampaikan ke masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito turut mengapresiasi inisiatif ini. Ia menegaskan harapan bersama agar PSU yang dijadwalkan pada 6 Agustus 2025 dapat berlangsung tertib dan damai. “Kami semua berharap ini menjadi PSU terakhir dan masyarakat bisa segera punya pemimpin definitif,” katanya.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting Papua, termasuk Ketua DPR Papua, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP), Pj Sekda Papua, unsur TNI/Polri, dan perwakilan lembaga peradilan serta intelijen daerah.
Pertemuan ‘Ngopi Bareng’ ini menjadi simbol sinergi nyata antara pemerintah sipil dan aparat keamanan di Papua. Sebuah pendekatan informal yang menunjukkan bahwa kerja sama dan komunikasi bisa dibangun tanpa sekat birokrasi. (*)
