Kasus Keracunan Massal Program Makan Bergizi Gratis di Bandung Barat Tembus 500 Korban

Bagikan

Kasus Keracunan Massal Program Makanan Bergizi Gratis di Bandung Barat Tembus 500 Korban
Korban keracunan massal Program MBG di Bandung Barat. (Foto: Istimewa)

Bandung Barat, Nusantara Info: Kasus keracunan massal yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Provinsi Jawa Barat (Jabar), terus menunjukkan peningkatan signifikan. Data terbaru per Rabu (24/9/2025) mencatat lebih dari 500 anak menjadi korban, jauh melonjak dibandingkan sehari sebelumnya.

Pada Selasa (23/9/2025), Dinas Kesehatan KBB melaporkan 369 anak mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan MBG. Namun pada Rabu (24/9/2025), muncul gelombang baru dengan tambahan sekitar 150-an korban, sehingga total sementara mencapai lebih dari 500 anak.

Lonjakan Korban dan Layanan Kesehatan Kewalahan

Menurut data resmi Dinkes Bandung Barat per pukul 15.48, Rabu (24/9/2025), Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cipongkor tercatat menyalurkan makanan MBG kepada sekitar 3.800 anak. Dari jumlah itu, 500 anak mengeluhkan sakit, dengan rincian 400 pasien dirawat di Cipongkor dan 100 lainnya ditangani di Citalem.

Di SPPG Mekarmukti Cihampelas, dari 1.600 penerima makanan, lebih dari 50 anak juga dilaporkan mengalami gejala serupa. Lonjakan korban membuat kapasitas layanan kesehatan di lapangan kewalahan.

Kapolsek Sindangkerta, Iptu Sholehuddin mengungkapkan langkah darurat terpaksa diambil dengan memanfaatkan GOR dan masjid sebagai tempat penanganan sementara.

“Untuk sementara ditempatkan di GOR dan masjid. Tempat-tempat kosong kita isi untuk penanganan pertama. Diperkirakan hampir 150-an korban baru, dan akan terus bertambah,” ujarnya.

Pasien dengan kondisi parah segera dievakuasi ke rumah sakit rujukan.

Korban dari Sejumlah Sekolah

Dinas Pendidikan KBB mencatat para korban berasal dari lebih dari tujuh sekolah, di antaranya SMK Karya Perjuangan, MI Cimega, SDN 1 Cipongkor, MTs Almukhtariyah Mande, serta SMK Bina Perjuangan.

Menu makanan yang disajikan pun beragam, mulai dari nasi ayam goreng, sambal, stroberi, hingga pecel dengan saus kacang, telur rebus, dan pisang. Situasi ini semakin mendapat sorotan setelah beredar video siswa yang menemukan ulat di dalam sajian pecel.

Baca Juga :  Kepala BSKDN Jelaskan Perkembangan Tahapan IGA 2022

Pemprov Jabar Turun Tangan

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menegaskan pihaknya telah mengerahkan tenaga medis, ambulans, dan rumah sakit rujukan di Bandung Barat, Kota Bandung, Cimahi, hingga Kabupaten Bandung.

“Yang pertama kami pastikan semua anak tertangani dengan baik. Kami kerahkan tenaga medis dan ambulans, bukan hanya dari Bandung Barat, tapi juga dari kota/kabupaten sekitar. Penyebabnya masih menunggu hasil laboratorium,” jelas Herman.

Hingga kini, penanganan medis terus dikebut sembari menunggu hasil uji laboratorium yang akan memastikan penyebab utama dari kasus keracunan massal tersebut. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait