
Jakarta, Nusantara Info: Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) menurunkan tim lapangan untuk melakukan inventarisasi data terdampak bencana sekaligus memantau progres pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Penugasan lapangan berlangsung pada 10–14 Desember 2025, mencakup pengumpulan data dampak bencana, pengecekan progres pembangunan koperasi desa/kelurahan, dan pelaporan harian kepada Posko Percepatan Pemulihan, Rehabilitasi, dan Konstruksi di masing-masing provinsi.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Adwil, Safrizal ZA memimpin langsung penugasan di Provinsi Aceh. Sementara, Provinsi Sumatera Utara dipimpin Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi, dan Provinsi Sumatera Barat dipimpin Dirjen Bina Pemdes Laode Ahmad P. Bolombo.
“Inventarisasi yang akurat merupakan fondasi bagi percepatan pemulihan dan penanganan layanan dasar masyarakat pascabencana. Kami memastikan setiap data lapangan terverifikasi, termasuk progres pembangunan Koperasi Merah Putih sebagai pusat penguatan ekonomi desa,” ujar Safrizal ZA dalam arahan keberangkatan tim.
Penugasan ini melibatkan lebih dari 100 pejabat dan staf dari berbagai direktorat, termasuk Direktorat Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, Direktorat Kawasan Perkotaan dan Batas Negara, Direktorat Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat, Direktorat Toponimi dan Batas Daerah, hingga Biro Perencanaan.
Tim ditempatkan di sejumlah kabupaten/kota terdampak, antara lain Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Tengah, Bener Meriah, Langsa, Gayo Lues, Lhokseumawe, Pidie, Aceh Singkil, Aceh Barat, Nagan Raya, Pidie Jaya, Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Besar, serta puluhan kabupaten/kota lain di Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Dukungan Pemulihan dan Pembangunan Ekonomi Desa
Melalui penugasan ini, Kemendagri menegaskan komitmennya dalam mempercepat proses pemulihan pascabencana sekaligus mendukung keberlanjutan pembangunan Koperasi Merah Putih, yang menjadi penggerak ekonomi masyarakat desa dan kelurahan.
Langkah ini dilakukan menyusul banjir bandang dan longsor pada 26 November 2025 yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang menimbulkan dampak luas terhadap masyarakat dan infrastruktur lokal.
Penugasan dan inventarisasi data diharapkan dapat memberikan basis informasi akurat untuk perencanaan pemulihan cepat serta penguatan ekonomi lokal melalui pembangunan koperasi desa dan kelurahan. (*)






