
Pyongyang, Nusantara Info: Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, didampingi putrinya Ju Ae, meresmikan kawasan yang disebut media pemerintah sebagai resor wisata pegunungan dan kawasan rekreasi bagi rakyat. Peresmian tersebut menandai dibukanya lima hotel baru di Kota Samjiyon, wilayah terpencil dekat perbatasan Cina.
Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), lima hotel mewah itu telah mulai beroperasi dan dilengkapi berbagai fasilitas modern, seperti restoran barbeku, pemandian air panas, hingga area rekreasi. Pemerintah Korea Utara mempromosikan proyek tersebut sebagai simbol kemajuan ekonomi, meskipun kesulitan ekonomi masih dirasakan luas oleh sebagian besar warga.
Dalam upacara peresmian yang berlangsung pada Sabtu (20/12/2025), Kim Jong Un meninjau langsung kamar-kamar tidur serta fasilitas hotel. Ia bahkan disebut mencoba kenyamanan kasur di salah satu kamar. Kim memuji pembangunan resor tersebut sebagai “bukti nyata meningkatnya status rakyat Korea Utara.”
“Resor ini mencerminkan cita-cita rakyat kami yang terus berkembang dan potensi pembangunan negara,” ujar Kim seperti dikutip KCNA.
Didampingi Putri yang Disebut Calon Penerus
Kehadiran Ju Ae dalam agenda peresmian tersebut kembali menarik perhatian pengamat internasional. Putri Kim Jong Un itu kerap tampil mendampingi ayahnya dalam sejumlah kegiatan kenegaraan dan oleh banyak analis diyakini sebagai calon penerus kepemimpinan di Korea Utara.
Media pemerintah menegaskan bahwa pembangunan hotel-hotel tersebut menunjukkan bahwa warga negara Korea Utara “tidak memiliki apa pun untuk iri kepada dunia luar,” sebuah narasi yang konsisten dengan propaganda resmi Pyongyang.
Peresmian ini juga dinilai sebagai bagian dari upaya Kim Jong Un untuk menonjolkan capaian pembangunan ekonomi menjelang kongres partai tahun depan, yang diperkirakan akan mengumumkan rencana-rencana pembangunan baru.
Pariwisata Masih Ketat, Wisatawan Asing Jadi Target
Pariwisata di Korea Utara hingga kini masih sangat ketat dan terbatas pada tur yang disetujui pemerintah. Wisatawan hanya diperbolehkan mengunjungi lokasi-lokasi tertentu yang telah diatur, sehingga kehidupan masyarakat yang ditampilkan bersifat selektif.
Meski demikian, Kim Jong Un tampak berupaya menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor penggerak ekonomi. Pembukaan hotel-hotel di Samjiyon menyusul peluncuran Zona Wisata Pesisir Wonsan Kalma awal tahun ini.
Kim menyebut Samjiyon sebagai “kota inovatif dan sangat beradab yang merepresentasikan budaya pariwisata negara.”
Peneliti Sejong Institute di Seoul, Peter Ward, mengatakan kepada AFP bahwa target utama pengembangan kawasan tersebut adalah wisatawan asing. Namun, ia menambahkan bahwa kunjungan ke Samjiyon juga berpotensi dijadikan bentuk penghargaan bagi kelompok pekerja yang dinilai produktif oleh negara.
Sementara itu, profesor di Institute for Far Eastern Studies Universitas Kyungnam, Lim Eul-chul, menilai bahwa pariwisata kelompok skala besar kemungkinan akan difasilitasi melalui wilayah perbatasan dengan Cina dalam waktu dekat.
Langkah ini menunjukkan bagaimana Korea Utara terus berupaya memoles citra pembangunan dan membuka peluang ekonomi baru, di tengah tantangan struktural dan keterbatasan yang masih dihadapi negara tersebut. (*)






