Jakarta (22/2/2022): Wakil Bupati Mandailing Natal, Atika Azmi Utammi Nasution mengunjungi Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Selasa (22/2/2022).
Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Litbang Kemendagri, Sekretaris Badan Litbang Kemendagri, beserta para Kepala Pusat Litbang. Dalam lawatannya, Atika ingin berkoordinasi ihwal strategi yang mesti diterapkan untuk memperkuat inovasi di daerahnya.
“Kami bercita-cita agar Mandailing Natal bisa jadi pionir inovasi di Sumatera Utara. Untuk itu, bimbingan dari Kemendagri sangat kami butuhkan,” ucap Wakil Bupati termuda di Indonesia tersebut.
Dalam kesempatan itu Atika juga mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan capaian dalam Indeks Inovasi Daerah. Terlebih pada pengukuran indeks tahun lalu, Kabupaten Mandailing Natal berhasil meraih predikat Inovatif untuk pertama kalinya.
“Kami bersama jajaran akan terus memberikan berbagai layanan terbaik kepada masyarakat. Tahun ini kami punya target meraih predikat Sangat Inovatif (dalam Indeks Inovasi Daerah),” tegas Atika.
Sementara itu, Plh. Kepala Badan Litbang Kemendagri, Eko Prasetyanto memberikan apresiasi atas capaian Kabupaten Mandailing Natal dalam Indeks Inovasi Daerah tahun 2021. Dirinya pun berharap raihan tersebut dapat memacu semangat berinovasi pemerintah daerah lainnya. “Kita bersyukur makin banyak daerah yang inovatif. Kabupaten Mandailing Natal adalah salah satunya. Semoga dapat menjadi inspirasi untuk daerah-daerah yang lain,” ucap Eko.
Di sisi lain, Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah, Matheos Tan, yang turut hadir dalam acara ini mengatakan, Kabupaten Mandailing Natal telah mengalami beberapa peningkatan capaian inovasi pada tahun lalu. Namun menurutnya masih perlu usaha perbaikan, khususnya pada indikator yang belum maksimal.
“Pada tahun 2021, Kabupaten Mandailing Natal telah mengalami beberapa peningkatan inovasi pada sisi infrastruktur, kecepatan proses bisnis, dan hasil kreatif. Namun perlu lebih berusaha lagi agar sisi-sisi yang belum tercukupi, seperti SDM, dapat lebih ditingkatkan,” terang Matheos.
Dirinya juga mengimbau agar Kabupaten Mandailing Natal dapat mengamati dan mempelajari ragam inovasi yang dilakukan daerah lain. Salah satu langkahnya dengan memanfaatkan aplikasi yang dimiliki oleh Kemendagri yakni Tuxedovation (Tutorial Exhbition Display of Innovation).
“Semua inovasi dapat dipelajari dari situ (Tuxedovation). Jadi (inovasi) mana yang cocok dengan kebutuhan Kabupaten Mandailing Natal, dapat dipelajari dan berkoordinasi dengan daerah tersebut untuk kemudian direplikasi,” tandas Matheos. (*)