Jayapura (13/10/2022): Penyelenggaraan Angkutan Laut Perintis di Pelabuhan Jayapura terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan, hal ini dapat dilihat dari realisasi tren penggunaan kapal perintis untuk jumlah muatan pada penumpang dan barang sampai bulan Agustus terus mengalami kenaikan.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Jayapura Agustinus mengatakan, bahwa transportasi laut di Papua selalu menjadi primadona dan unggulan dalam menghubungkan daerah satu dengan daerah lain di Papua, khususnya wilayah 3TP (Terpencil, Terluar, Tertinggal dan Perbatasan).
“Saat ini Pelabuhan Jayapura sebagai pangkalan dalam pelayaran perintis melayani jaringan lintasan Trayek R-93 dan R-95 dengan dua armada kapal negara perintis dan pada Trayek R-91 dan R-92 dengan operator PT. Bayu Bahari Nusantara Line serta R-94 dilayani tiga armada kapal negara atau penugasan dengan operator PT. PELNI,” katanya.
Selain Pelabuhan Jayapura, kehadiran Pelabuhan Depapre di Kabupaten Jayapura juga memberikan banyak dampak positif terhadap distribusi logistik dan menekan disparitas harga di daerah itu melalui program Tol Laut, mengingat Pelabuhan Depapre adalah salah satu pelabuhan yang disinggahi oleh Tol Laut.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitouw mengatakan bahwa Pelabuhan Depapre kedepannya berkolaborasi untuk pengelolaannya bersama SDM masyarakat asli setempat dan masyarakat adat sebagai penerima manfaat langsung selain pihak-pihak di luar masyarakat adat.
“Pemerintah akan memprioritaskan keterlibatan masyarakat adat dalam pengolahan bisnis shipping di pelabuhan Depapre” ujar Bupati.
Menyambung keterangan Bupati Jayapura, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jayapura Alfons Awoitouw menyampaikan bahwa layanan kapal perintis di Pelabuhan Depapre sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan hadirnya jenis usaha terkait di pelabuhan, hal ini tentu dipandang selaras dengan pengembangan program strategis nasional Tol Laut yaitu layanan kapal perintis sebagai elemen pendukung pada jaringan trayek dan kapal.
Dalam kesempatan yang sama, Akademisi Hubungan Internasional, FISIP Universitas Cenderawasih yang juga merupakan Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan 2019-2021 dan saat ini sebagai Ketua APS (Analisis Papua Strategis) sebuah komunitas Profesional Global di Papua, Nasional dan Internasional, Laus D.C Rumayom memberikan apresiasi kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kemenhub, dan program Nawacita Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia terus berkembang dengan trend peningkatan penggunaan Layanan Angkutan Laut Perintis pada tahun 2022.
“Peningkatan trayek pelayaran perintis saat ini menjawab isu strategis Geo Strategis dan Geo Politik perdagangan Indo Pasifik apalagi saat Pelabuhan Depapre dalam proses pengembangan menjadi Pelabuhan Hub Internasional. Dan ini merupakan sinergitas Pemerintah Provinsi Papua dengan Kementerian Perhubungan melalui KSOP Kelas II Jayapura yang merupakan UPT dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di Provinsi Papua,” ungkapnya.
Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut & Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Jayapura Willem Thobias Fofid menambahkan, bahwa layanan perintis di Pangkalan Jayapura pada Trayek R-93 dengan pengoperasian armada KM. Lestari Permai per agustus realisasi muatan barang mencapai 227 ton dan penumpang 720 orang begitu juga dengan realisasi KM. Sabuk Nusantara 29 per agustus mencapai 66 ton dan penumpang mencapai 7.167 orang.
“Pelayanan kapal-kapal perintis masih menjadi primadona dan pilihan utama dalam pergerakan orang dan distribusi logistik di Pelabuhan Jayapura serta menjangkau wilayah-wilayah pesisir yang dikenal dengan sebutan wilayah 3TP. Kami akan terus membina, monitoring dan evaluasi kinerja kapal-kapal perintis sehingga dapat mensinergikan program-program pemerintah yang lainnya,” pungkasnya. (*)