Samarinda (26/1/2021): Penerbangan perintis Korwil Kalimantan Timur pada Selasa (26/1/2021) menempuh rute Samarinda – Maratua – Kalimarau – Maratua – Samarinda. Kali ini nusantarainfo.com berkesempatan mengikuti penerbangan perdana untuk rute itu.
Pukul 08.38 WITA pesawat Cessna C208B Grand Caravan berkapasitas 12 penumpang berangkat dari Bandara APT Pranoto Samarinda. Selain penumpang umum, ada beberapa pejabat perhubungan yang mengikuti penerbangan perdana tersebut, di antaranya Kabandara APT Pranoto Samarinda Agung Pracayanto, Kepala Bandara Maratua Zaldi Ardian dan Kepala Seksi Keselamatan Penerbangan Dishub Kab. Kutai Timur Mega Pujiyanti.
Pada kesempatan itu Kabandara Agung Pracayanto menegaskan lagi ada terobosan membuka akses ke pulau terluar Maratua. “Kalau tahun anggaran 2020 masih terbang seminggu sekali, untuk tahun ini frekuensinya ditambah menjadi tiga kali dalam seminggu,” kata Kabandara Agung. Berdasarkan jadwal dari Maskapai Susi Air, selain Selasa jadwal terbang Samarinda-Maratua ada lagi pada Kamis dan Sabtu. Untuk Kamis berangkat dari Bandara APT Pranoto pada pukul 08.00 WITA dan kembali dari Bandara Maratua pukul 09.35 WITA. Jadwal Sabtu pukul 08.00 WITA berangkat dari Maratua dan pukul 09.50 terbang dari Samarinda ke Maratua.
Maratua berada dalam gugusan Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau. Pulau Maratua ini merupakan salah satu pulau terluar di Kalimantan Timur yang berbatasan dengan Filipina Selatan dan Sabah, Malaysia Timur. Luas pulau ini 384,36 km2 dan lautnya 3.735,18 km2.
Penerbangan perintis ini mendarat di Bandara Maratua pukul 10.00 WITA. Bandara ini mulai dibangun pada 2014, dan mulai beroperasi 2017 tetapi baru diresmikan pada 25 Oktober 2018. Bandara Maratua yang dibangun pada lahan seluas 40 hektare itu, kini memiliki landasan pacu 1.600 m x 30 m. Landasan pacu sepanjang ini memungkinkan Bandara Maratua didarati jenis ATR 72-600.
Kepala Bandara Maratua Zaldi Ardian mengemukakan lewat penerbangan perintis ini setidaknya akses ke Maratua kian terbuka. Bisa dari Samarinda maupun melalui Bandara Kalimarau.
Kabandara berharap pandemi Covid 19 bisa berkurang pada tahun ini sehingga membuat penerbangan perintis 2021 ini lebih hidup. Tahun 2020, menurut Kabandara Zaldi, tidak bisa dijadikan cermin respon masyarakat, karena demand tidak bisa tergambarkan dengan jelas karena pandemi Covid 19 di mana ada anjuran di rumah saja, kebijakan larangan terbang beberapa waktu baik secara nasional maupun lokal kabupaten, dan beberapa syarat perjalanan sehingga menjadi biaya tambahan. “Hal ini jelas secara tak langsung mempengaruhi daya beli penerbangan perintis,” kata Kabandara Zaldi.
Dari Maratua pesawat terbang ke Bandara Kalimarau. Mendarat di runway pukul 11.00 WITA. Kabandara Kalimarau Bambang Hartato ikut menyambut penerbangan perintis ini. Ia berharap penerbangan perintis ini akan memudahkan akses Kalimarau ke Maratua.
Tahun lalu, di tengah pandemi Covid-19, Bandara Kalimarau berhasil meraih penghargaan Bandara Sehat 2020 dalam ajang Pemberian Penghargaan Bidang Kesehatan Lingkungan 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan. Menurut Kabandara Bambang, protokol sehat memang diterapkan secara ketat di Bandara Kalimarau.
Pukul 11.52 pesawat kembali ke Maratua. Cukup lama beristirahat di Maratua. Baru pukul 13.50 WITA pesawat kembali ke Samarinda. Sekitar satu setengah jam perjalanan, akhirnya kami tiba di Samarinda. Berakhirlah penerbangan perintis rute Samarinda – Maratua – Kalimarau – Maratua – Samarinda. Pada Rabu besok nusantarainfo.com akan kembali mengikuti penerbangan perintis untuk rute Samarinda – Long Apung – Samarinda. (**)
