
Semarang, Nusantara Info: Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi meninjau dan memastikan kesiapan sejumlah simpul transportasi di Provinsi Jawa Tengah dalam menghadapi masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026), Minggu (14/12/2025). Peninjauan ini dilakukan menyusul prediksi tingginya pergerakan masyarakat menuju wilayah tersebut.
Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat pada masa Nataru 2025/2026 yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT), sebanyak 16,93 persen atau sekitar 20,23 juta orang diperkirakan akan berkunjung ke Jawa Tengah. Angka tersebut menempatkan Jawa Tengah sebagai tujuan favorit nasional selama periode libur akhir tahun.
“Pergerakan masyarakat di Jawa Tengah saat libur Nataru 2025/2026 diprediksi cukup tinggi, begitu pun dengan simpul-simpul transportasinya. Karena itu, saya ingin memastikan sarana dan prasarana transportasi di wilayah ini dalam kondisi baik dan siap melayani masyarakat selama periode tersebut,” ujar Menhub Dudy di Semarang.
Survei BKT juga mencatat sejumlah simpul transportasi di Jawa Tengah akan menjadi yang terpadat secara nasional. Stasiun Tawang, Semarang, diprediksi menempati peringkat keempat stasiun tujuan terpadat dengan jumlah penumpang sekitar 284 ribu orang atau 4,55 persen. Disusul Stasiun Solo Balapan di peringkat keenam dengan sekitar 200 ribu penumpang (3,20 persen), Stasiun Purwokerto di peringkat ketujuh dengan sekitar 188 ribu penumpang (3,03 persen), serta Stasiun Kutoarjo di peringkat kesepuluh dengan sekitar 165 ribu penumpang (2,64 persen).
Untuk moda darat, Terminal Tirtonadi diperkirakan menempati peringkat ketujuh terminal tujuan terpadat dengan sekitar 205 ribu penumpang atau 2,85 persen. Sementara itu, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang berada di peringkat ketujuh bandara tujuan terpadat dengan prediksi sekitar 138 ribu penumpang atau 3,23 persen.
Di sektor perkeretaapian, Menhub Dudy meninjau Stasiun Tawang dan Stasiun Weleri beserta fasilitas pendukungnya. Ia juga mengunjungi sejumlah titik rawan bencana, seperti banjir dan tanah longsor di lintas Semarang–Gambringan. Menhub memerintahkan jajaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk melakukan mitigasi risiko secara menyeluruh, termasuk pengecekan rutin jembatan-jembatan berusia tua serta antisipasi dampak penurunan tanah yang berpotensi menyebabkan genangan air rob di jalur kereta wilayah Pekalongan.
Pada sektor transportasi laut, Menhub meninjau Pelabuhan Tanjung Emas dan menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan, di antaranya PT Pelindo, PT PELNI, dan PT Dharma Lautan Utama. Dalam kesempatan tersebut, Menhub menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi untuk menjamin keselamatan pelayaran selama masa angkutan Nataru.
“Kesiapan dan mitigasi risiko di Pelabuhan Tanjung Emas sudah baik, khususnya terhadap risiko cuaca ekstrem, kemacetan di pelabuhan, banjir rob, serta keterlambatan hingga kecelakaan kapal,” tegasnya.
Rangkaian peninjauan dilanjutkan ke Terminal Tipe A Bawen. Di lokasi ini, Menhub menyaksikan langsung pelaksanaan ramp check terhadap sejumlah bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Ia menilai kesiapan angkutan jalan di terminal tersebut sudah berjalan dengan baik dan matang untuk melayani lonjakan penumpang selama Nataru 2025/2026.
Melalui serangkaian peninjauan ini, Menhub berharap seluruh moda transportasi di Jawa Tengah dapat beroperasi secara optimal, aman, dan nyaman, sehingga masyarakat dapat menikmati perjalanan libur Natal dan Tahun Baru dengan selamat. (*)






