Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengimbau kepada seluruh kepala dinas pariwisata untuk optimis dan bersiap menghadapi proyeksi lonjakan kinerja sektor pariwisata pasa pandemi Covid-19 berakhir.
Dalam rapat terbatas melalui video conference bersama dengan beberapa kepala dinas pariwisata, Menparekraf mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo memperkirakan akan terjadi lonjakan di bidang pariwisata setelah pandemi Covid-19 berakhir. “Karena itu kita harus tetap optimistis. Kita harus menyiapkan destinasi untuk mendapatkan potensi pariwisata yang ada,” katanya.
Wishnutama juga mendorong dinas pariwisata di daerah agar dapat membenahi destinasi yang ada di wilayahnya, serta semakin agresif dalam menerapkan prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Serta sesuai dengan kondisi “new normal” pasca Covid-19 sesuai prinsip hygiene dan sanitasi yang prima, menawarkan pengalaman lokal yang unik, hingga manajemen pengunjung yang baik sehingga tidak terjadi penumpukan atau over crowded.
Terkait hal tersebut, Wishnutama juga menambahkan, bahwa Kemenparekraf juga sedang berkoordinasi dengan stakeholder pariwisata untuk mempersiapkan lonjakan wisatawan dengan membuat paket wisata yang menarik. Sehingga setelah masa pandemi ini selesai, pihaknya bisa langsung gencar melakukan promosi baik di dalam atau luar negeri.
“Tentunya sebagai langkah awal menggerakkan wisatawan nusantara adalah dengan membuat paket wisata yang menarik. Kami juga sudah berkomunikasi dengan maskapai Garuda Indonesia untuk membuat paket-paket menarik. Nanti setelah pandemi selesai, kita siap menyambut wisatawan,” jelas Menparekraf.
Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo meminta dinas pariwisata di daerah juga aktif mensosialisasikan kebijakan pemerintah yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha dan pekerja parekraf di daerah-daerah terkait pandemi COVID-19.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa menjelaskan, pihaknya sedang mempersiapkan langkah-langkah saat fase recovery di Bali. Pihaknya akan mempromosikan kearifan lokal bukan fokus pada mengundang turis untuk datang.
“Jika Juni sudah bisa recovery, akan dilakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder. Kami akan mengundang blogger, influencer, dan dubes dari sejumlah negara fokus pasar untuk bekerja sama. Setelah fase normalisasi, kami akan tindak lanjuti dengan menggelar festival-festival. Untuk Bali kami optimistis Juni sudah mulai bangkit,” ujarnya.