Jayapura (19/7/2021): Muatan balik Tol Laut trayek T-19 di Pelabuhan Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, terus meningkat tajam.
Hal ini terbukti pada voyage ke-7, muatan berangkat pada voyage tersebut mencapai 56 Kontainer dari Pelabuhan Pangkal Merauke dengan tujuan akhir di Pelabuhan Depapre sampai 23 kontainer, bahkan muatan balik Tol Laut di Pelabuhan Depapre mengangkut 11 kontainer yang terdiri dari hasil olahan kayu sebagai komoditi unggulan daerah yang telah menjadi hasil kerajinan industri lokal seperti furniture, lemari, sofa, spring bed dan kasur busa serta satu kontainer berisi air minum mineral.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Jayapura, Taher Laitupa mengatakan, bahwa hasil olahan kayu tersebut dikirim dari Pelabuhan Depapre ke Merauke untuk kebutuhan masyarakat di daerah itu termasuk guna dukungan kebutuhan PON XX Papua di Kabupaten Merauke.
“Jadi, olahan kayu ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Merauke saja, tetapi juga untuk mendukung penyelenggaraan PON XX Papua di daerah tersebut. Jadi, kehadiran Tol Laut ini juga kami maksimalkan kinerjanya untuk mendukung PON XX Papua,” katanya.
Saat ini, menurut Taher, tingkat kebutuhan masyarakat menggunakan Tol Laut cukup tinggi dan ditambah dengan diselenggarakannya PON XX Papua di Kabupaten Merauke, sehingga mendongkrak potensi daerah dalam memproduksi komoditi unggulan, dengan demikian muatan balik Tol Laut dari Depapre pun turut meningkat.
Sementara itu, Kasie Lala & Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Jayapura, Willem Thobias Fofid mengungkapkan, bahwa meningkatnya muatan balik Tol Laut di Pelabuhan Depapre merupakan bukti bahwa semua pihak berkomitmen untuk terus mendukung proses penyelenggaraan Tol Laut di Papua.
Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Provinsi Papua, Laduani, melalui Kabid Perindustrian Ronting mengatakan, Kabupaten dan Kota Jayapura ini memiliki banyak komoditi unggulan, salah satunya adalah olahan kayu.
“Meningkatnya muatan balik Tol Laut di Depapre ini adalah bukti bahwa kami berkomitmen untuk menyukseskan Tol Laut dengan menggandeng para pengusaha lokal untuk mengeksplor komoditi unggulan daerah dan menjualnya ke luar daerah sehingga perekonomian daerah pun turut meningkat,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Alfons Awoitauw didampingi Kepala Disperindagkop Kabupaten Jayapura Theoplilus Tegai, mengatakan pengembangan olahan kayu menjadi furniture merupakan produk andalan yang terus meningkat dari Kabupatan dan Kota & Kabupaten Jayapura melalui pelaku usaha lokal.
“Komoditi unggulan ini adalah olahan dari pengusaha lokal, dalam hal ini pengembangan dari olahan kayu menjadi furniture yaitu seperti tempat tidur, sofa, kursi dan juga kasur dan kedepannya beberapa komoditi unggulan daerah lainnya akan terus meningkat seiring dengan layanan tol laut yang terus dimaksimalkan. Hasil olahan ini akan didistribusikan ke beberapa daerah yang berada di Kabupaten Mimika dan juga di Merauke bahkan ke beberapa kabupaten dan Kota lainnya di Provinsi Papua Barat,” ujarnya. (*)