Pabrik Minyakita di Tangerang Bantah Kurangi Isi Volume

Bagikan

Pabrik Minyakita di Tangerang, Bantah Kurangi Isi Volume

Tangerang, Nusantara Info: PT Tunas Agro Indolestari di Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten, yang memproduksi Minyakita, membantah jika pihaknya mengurangi isi atau volume dari minyak subsidi tersebut.

Hal itu ditegaskan oleh Kepala Pabrik PT Tunas Agro Indolestari, Julianto, saat ditemui Nusantara Info, pada Senin (10/3/2025).

“Kita di sini timbangan ikuti prosedur. Tidak mungkin, kita tidak mungkin pakai timbangan 750 sampai 700 mililiter  seperti yang di berita-berita itu. Kita tidak seperti itu,” ujarnya.

Menurut Juli, sapaan karibnya, PT Tunas Agro sudah menimbang berat Minyakita pada label kemasan 1 liter sesuai dengan prosedur. Dia mengatakan bahwa pemberitaan yang beredar di media adalah tidak benar.

“Jadi kita menimbang yang berat bersihnya (sesuai prosedur) makanya bagus. Sedangkan yang diperiksa ini kan berita yang sekarang mengatakan kalau minyak Tunas Argo, minyaknya berkurang. Sedangkan buktinya tidak ada,” ungkapnya.

Meski begitu, Juli mengakui bahwa PT Tunas Agro memang diperiksa Bareskrim Polri untuk dilakukan uji sampel, atas perintah dari Menteri Pertanian (Mentan) Andri Amran Sulaiman.

Saat Mentan melakukan sidak di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, produk yang diperiksa itu bukan milik pihaknya. Melainkan dari perusahaan lain. Sebab, PT Tunas Agro tidak mengeluarkan produk Minyakita versi botolan.

“Yang diperiksa itu bukan PT di sini. Kita di sana kan pas ada pemeriksaan sidak di Lenteng Agung ya, Pak Menteri. Yang disidak bukan PT Tunas Argo saja, tapi ada kemasan botol juga. Yang di botol itu timbangannya emang berkurang,” urainya.

“Sedangkan kalau timbangan yang pouch (kemasan) punya Tunas Agro, itu (timbangannya) pas (sudah sesuai prosedur),” sambung Juli.

Juli mengklaim bahwa takaran mili air dengan minyak berbeda. Misal, dalam kemasan tertera 2 liter, namun volume minyaknya berisi sekitar 1.700 – 1.800 mili. Jadi tidak sepenuhnya full.

Baca Juga :  Dirjen Bina Keuda Tegaskan Pentingnya Optimalisasi Layanan Kesehatan Dengan BLUD

“Kalau 2 liter paling 1.800 lebih hingga sampai 1.700, yang 1 liter 900 lebih, tidak sampai 800 mili gitu. Minyak itu beratnya 0,9 jadi 1 liter itu beratnya 900 ml jatuhnya, jadi beratnya tidak seperti berat air,” tukasnya. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait