Pemerintah Perkuat Ekosistem Logistik Nasional Lewat Kolaborasi dan Digitalisasi

Bagikan

Pemerintah Perkuat Ekosistem Logistik Nasional Lewat Kolaborasi dan Digitalisasi
Ketua Umum ALFI Muhammad Akbar Djohan, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, dan Wamendag Dyah Roro Esti bersama saat membuka ALFI Convex 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (12/11/2025). (Foto: Nusantara Info/Yoyoh Sulastri)

Tangerang, Nusantara Info: Pemerintah terus mendorong penguatan sektor logistik sebagai bagian penting dalam mewujudkan sistem perdagangan nasional yang efisien, tangguh, dan berdaya saing. Kolaborasi lintas sektor disebut menjadi kunci utama untuk menciptakan ekosistem logistik yang terintegrasi di seluruh wilayah Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri saat memberikan sambutan dalam pembukaan Pameran dan Konferensi Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Convex 2025 yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (12/11/2025).

Acara berskala nasional tersebut resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tahun ini, ALFI Convex mengusung tema “Indonesia in Motion: Logistics Transformation Towards a Golden Indonesia 2045” dan dihadiri oleh ratusan pelaku industri, asosiasi, hingga pembuat kebijakan dari berbagai daerah di Indonesia.

Efisiensi Logistik Jadi Fondasi Daya Saing Perdagangan

Dalam sambutannya, Wamendag Roro menyampaikan bahwa logistik bukan sekadar sektor pendukung, tetapi merupakan tulang punggung perdagangan nasional. Tingkat efisiensi logistik, kata dia, sangat menentukan daya saing harga produk Indonesia di pasar domestik maupun internasional.

“Logistik bukan sekadar sektor pendukung, tetapi menjadi tulang punggung perdagangan nasional. Efisiensi logistik menentukan daya saing harga produk Indonesia. Karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi faktor penting dalam memperkuat sistem logistik yang efisien dan terintegrasi,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa Kementerian Perdagangan berkomitmen mengawal reformasi logistik nasional melalui peningkatan konektivitas antarwilayah, efisiensi distribusi, dan penguatan daya saing rantai pasok nasional.

“Kami terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat rantai pasok yang efisien dan berkelanjutan. Logistik yang tangguh akan memperkuat struktur perdagangan Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkapnya.

Digitalisasi dan Konektivitas Multimoda Diperkuat

Lebih lanjut, Roro menjelaskan bahwa pemerintah tengah memperkuat konektivitas multimoda yang menghubungkan transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. Upaya ini diwujudkan melalui modernisasi infrastruktur logistik seperti pelabuhan, bandara, dry port, dan depo kontainer.

Baca Juga :  Pj Gubernur Fatoni Ajak Tokoh Muslim dan Paguyuban Kawal PSU Papua dengan Damai

Selain itu, digitalisasi sistem logistik terus dikembangkan melalui penerapan layanan e-manifest, e-invoice, e-tracking, dan e-payment, serta penguatan Indonesia National Single Window (INSW) yang kini telah terintegrasi dengan 18 kementerian dan lembaga. Langkah ini diharapkan membuat proses ekspor-impor menjadi lebih efisien, transparan, dan kompetitif.

Dalam konteks global, pemerintah juga terus memperluas akses pasar melalui kemitraan ekonomi internasional. Sejumlah capaian penting di antaranya meliputi ratifikasi Indonesia–Canada CEPA, penyelesaian Indonesia–Peru CEPA, dan penandatanganan Indonesia–European Union CEPA.

“Langkah-langkah ini membuka akses pasar baru bagi produk Indonesia di tengah dinamika geopolitik global,” kata Roro.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) turut menguatkan optimisme tersebut. Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus sebesar USD 4,34 miliar pada September 2025, memperpanjang tren surplus selama 65 bulan berturut-turut sejak Mei 2020, dengan total kumulatif USD 33,48 miliar hingga kuartal III tahun ini.

Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045

Sementara itu, Menko AHY menekankan pentingnya transformasi logistik untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Menurutnya, konektivitas dan efisiensi logistik akan menjadi fondasi utama menuju visi Indonesia Emas 2045.

“Transformasi logistik tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga menyangkut integrasi data, kolaborasi lintas sektor, dan inovasi teknologi. Semua itu harus berjalan seiring agar pertumbuhan ekonomi membawa kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar AHY.

Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kementerian Perdagangan Bayu Nugroho, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memberikan sambutan secara virtual.

Ketua Umum ALFI Muhammad Akbar Djohan menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah terhadap penyelenggaraan ALFI Convex 2025. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha merupakan elemen krusial dalam memperkuat ekosistem logistik nasional.

“ALFI berkomitmen memperkuat rantai pasok nasional melalui kolaborasi yang solid. Manajemen rantai pasok yang terintegrasi akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Akbar. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait