Peringati Hari Otda ke-XXVIII, Pj Gubernur Babel: Otonomi Daerah Berikan Dampak Positif

Bagikan

Peringati Hari Otda ke-XXVIII, Pj Gubernur Babel: Otonomi Daerah Berikan Dampak Positif

Pangkalpinang (30/4/2024): Dalam rangka memperingati Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-XXVIII Tahun 2024, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Otda ke-XXVIII di Lapangan Kantor Gubernur Kepulauan Babel, Senin (29/4/2024).

“Selamat Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-XXVIII Tahun 2024, semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk, bimbingan, perlindungan dan pertolongan kepada kita semua dalam upaya membangun bangsa dan negara yang kita cintai,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel, Safrizal ZA yang bertindak sebagai Inspektur dalam upacara peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII tersebut.

Peringatan Hari Otda ke-XXVIII Tahun 2024 mengusung tema ‘Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat’.

Tema ini, menurut Safrizal dipilih untuk memperkokoh komitmen, tanggung jawab dan kesadaran seluruh jajaran pemerintah daerah akan amanah serta tugas untuk membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup di tingkat lokal serta mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

“Saya tambahkan khususnya untuk Kepulauan Babel yang akhir-akhir ini mendapat cobaan, di mana ada penertiban, penataan eksploitasi SDA yang membawa pengaruh bagi ekonomi kita. Namun jadikan momentum hari ini untuk kembali menggerakkan ekonomi yang ramah lingkungan, sesuai tagline kita yaitu Hijau Biru Babelku dan Semarak Babel, sebagai komitmen kepada ekonomi yang berdampak bagi lingkungan,” ungkapnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Dirjen Bina Adwil Kemendagri ini mengatakan bahwa setelah 28 tahun berlalu, otonomi daerah telah memberikan dampak positif, berupa meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan kemampuan fiskal daerah.

Untuk daerah yang kemampuan PAD dan fiskalnya baik, tapi IPM-nya masih rendah, angka kemiskinan masih cukup tinggi, dan akses infrastruktur belum baik perlu kiranya melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa penyusunan program dan kegiatan dalam APBD agar tepat sasaran, efektif serta efisien.

Baca Juga :  BSKDN Kemendagri Gelar Diskusi Lintas Kementerian dan Lembaga, Bahas Kerja Sama Perumusan Kebijakan

“Oleh karenanya, jangan lupa setiap Perangkat Daerah di Provinsi Kepulauan Babel untuk dapat memiliki inovasi daerah setiap tahunnya, sehingga dengan inovasi kita mengatasi berbagai hambatan dengan terobosan-terobosan. Jangan bekerja biasa-biasa saja, kita dibayar oleh keringat, oleh pajak masyarakat. Sehingga mari kita bekerja dengan segenap kemampuan kita yang kita miliki, kalau perlu lebih agar percepatan akselerasi dapat kita ambil dan pekerjaan kita bisa dinilai sebagai ibadah kita,” terang Safrizal.

Dirinya juga menuturkan bahwa perjalanan otonomi daerah telah mencapai tahap kematangan untuk melahirkan berbagai terobosan kebijakan bernilai manfaat dalam rangka identifikasi dan perencanaan wilayah-wilayah yang berpotensi dikembangkan secara terintegrasi, yang kemudian membentuk aglomerasi kegiatan perekonomian dan terhubung antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Implementasi pengembangan wilayah perlu dilakukan melalui pendekatan kebijakan yang berkelanjutan dan implementasi regulasi ekonomi hijau, penyelenggaraan pemerintah daerah dan pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memperhitungkan aspek keadilan sosial dan pelestarian lingkungan. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait