Bali (15/10/2020): Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Pemerintah Provinsi Bali menjalankan program ‘We Love Bali’ sebagai bentuk edukasi sekaligus kampanye peningkatan kualitas penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat di Bali.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio saat kampanye ‘We Love Bali’ di Bali Safari, pada Rabu (14/10/2020) mengemukakan, bahwa pariwisata merupakan sektor yang paling pertama terdampak akibat pandemi COVID-19. Kondisi ini bukan hal yang mudah bagi Provinsi Bali yang menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan.
“Sebagai upaya bersama untuk memperbaiki pariwisata di Bali, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan para pemangku kepentingan menggelar sebuah program yang disebut We Love Bali,” kata Wishnutama.
Program ‘We Love Bali’ melibatkan masyarakat di Bali untuk meninjau destinasi dan melihat penerapan protokol kesehatan yang dijalankan oleh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Terdapat 12 perjalanan program yang masing-masing akan berlangsung selama tiga hari dua malam ke berbagai destinasi di Bali.
Program famtrip tahap pertama sebelumnya telah dijalankan beberapa waktu lalu ke destinasi di Denpasar, Lovina, dan Kintamani. Secara keseluruhan program ini akan melibatkan 409 pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif, 8.421 tenaga kerja, serta 4.800 peserta dari masyarakat yang berasal dari Provinsi Bali.
Melalui kampanye ini diharapkan dapat membentuk “kesadaran keselamatan” yang tercipta secara perlahan dalam pola pikir pelaku usaha di Bali dan juga wisatawan. Program ‘We Love Bali’ juga diharapkan dapat mendukung industri pariwisata Bali agar mulai dan semangat untuk kembali sekaligus memberikan edukasi dalam mengimplementasikan protokol kebiasaan baru bagi pelaku usaha pariwisata, masyarakat pengelola destinasi wisata, dan masyarakat umum yang mengikuti kegiatan tersebut.
Pelaksanaan protokol kesehatan yang baik di Bali akan menimbulkan citra positif yang baik untuk sektor pariwisata bukan hanya di Bali tapi juga di Indonesia di mata internasional.
“Saya mengharapkan semua pemangku kepentingan dan pelaku ekonomi kreatif dapat melaksanakan protokol kesehatan dengan kedisiplinan penuh, penuh rasa kepedulian. Rasa kepedulian terhadap diri kita sendiri, keluarga, sahabat, teman-teman, dan yang paling penting terhadap sektor pariwisata. Dengan rasa kepedulian yang tinggi dalam melaksanakan kesehatan saya yakin sektor pariwisata akan segera bangkit kembali,” ungkap Menparekraf Wishnutama. (*)