Jakarta (16/5/2023): Penjabat (Pj) Bupati Mappi Michael R. Gomar bersama Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mappi Liberatus Khomi dan Kepala UPBU Kelas III Kepi Ari Sarbani melakukan audiensi dengan Direktur Bandar Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Syamsu Rizal pada Selasa (16/5/2023), di Jakarta.
Audiensi tersebut dilakukan terkait meningkatnya kebutuhan transportasi udara di Kabupaten Mappi, Provinsi Papua Selatan, yang dilayani oleh Bandara Kepi. Untuk itu, dibutuhkan pengembangan dan pembangunan fasilitas di bandara tersebut.
Pj Bupati Mappi, Michael R. Gomar mengatakan pembangunan dan pengembangan Bandara Kepi tetap berjalan meski runway mengalami kerusakan. Pemkab Mappi akan terus mendukung percepatan pembangunan bandara, salah satunya dengan kelengkapan dokumen. Pemkab akan berkoordinasi dengan UPBU Kelas III Kepi agar penyusunan masterplan bisa diselesaikan.
“Tahun 2019 lalu telah dimulai pendampingan dan konsultasi dengan Kemenhub. Tahun ini akan dilanjutkan dengan adanya alokasi anggaran dari APBD Tahun 2023, sehingga penyusunan perencanaan pembangunan dan pengembangan Bandara Kepi bisa diselesaikan,” katanya.
Lebih lanjut Gomar menerangkan, bahwa pengembangan Bandara Kepi menjadi priorit melalui APBD-P Tahun Anggaran 2023, di antaranya adalah penyelesaian masterplan Bandara Kepi, sertifikasi tanah bandara, peningkatan jalan akses bandara yang mana saat ini dalam kondisi rusak (lumpur), dan koordinasi perbaikan runway oleh penyedia agar pesawat jenis ATR bisa mendarat di Bandara Kepi.
“Oleh karena itu, kami melakukan pertemuan langsung dengan Kemenhub, dalam hal ini Ditjen Perhubungan Udara dan meminta arahan, terutama terkait penanganan runway yang rusak agar kontraktor bisa melakukan perbaikan,” ungkapnya.
Menurut Pj Bupati, perbaikan runway sangat mendesak agar pesawat jenis ATR yang kapasitasnya lebih besar dapat mendarat di Bandara Kepi, hal ini dikarenakan permintaan penumpang di bandara tersebut terus meningkat.
Penurunan Runway Sedalam 80 Cm
Kepala UPBU Kelas III Kepi Ari Sarbani mengungkapkan, bahwa kondisi Bandara Kepi saat ini mengalami kerusakan berupa penurunan runway sedalam 80 cm. Terkait kerusakan runway, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kontraktor yang mengerjakan bandara namun tak kunjung diperbaiki. Padahal kontraktor sudah menyatakan akan melakukan perbaikan pada Agustus tahun 2022, namun hingga kini belum dilaksanakan.
“Infonya dari pihak penyedia bahwa material sudah ada di Kepi, tetapi sampai saat ini kami belum melihat fisik material tersebut disimpan di mana,” ujarnya.
Turunnya permukaan tanah sedalam 80 cm menyebabkan runway bergelombang sepanjang 105 meter. Kerusakan itu tepat di STA 60 sampai STA 725. Dengan kondisi seperti ini maka pesawat jenis ATR belum bisa mendarat sampai adanya perbaikan.
Dalam kesempatan itu, Direktur Bandar Udara Syamsu Rizal pun memberikan apresiasi kepada Pj Bupati Mappi Michael R. Gomar yang telah mengambil langkah cepat dalam pengembangan Bandara Kepi. Bahkan langkah tersebut ditindaklanjuti melalui kebijakan penganggaran untuk penyelesaian masterplan.
“Kemenhub sangat terbuka bagi Pemkab Mappi yang ingin berkonsultasi terkait pengembangan bandara. Terkait kerusakan runway juga akan segera ditindaklanjuti dengan perbaikan dan tolong dikomunikasikan dengan baik. Bila perlu pemerintah harus membuat semacam komitmen dengan pihak penyedia untuk melakukan perbaikan,” ungkap Syamsu.
Untuk permintaan penerbangan pesawat jenis ATR ke Kepi, juga akan ditindaklanjuti oleh Kemenhub dengan menyiapkan dokumen pengoperasian pesawat ATR.
“Pertama kita selesaikan terkait pekerjaan yang lama sekaligus perbaikan penurunan runway sedalam 80 Cm. Setelah itu, kita target agar pesawat ATR bisa beroperasi. Terkait hal tersebut, kita siapkan dokumen-dokumen terlebih dahulu untuk pengoperasian pesawat ATR dan kita akan fokuskan apa saja yang harus dipenuhi,” tambah Syamsu.
Selain itu, Syamsu juga mendorong Pemkab Mappi untuk menghidupkan pariwisata atau kegiatan lain yang bisa menarik minat masyarakat ke Mappi. Dengan begitu maskapai yang mengoperasikan pesawat ATR bisa masuk dan arus keluar baik orang maupun barang bisa meningkat. (*)