PT EDIfly Solusi Indonesia dan Bandara APT Pranoto Samarinda Lakukan Penandatanganan MOU Airport Digitalization

Bagikan

Jakarta (11/8/2020): PT EDIfly Solusi Indonesia atau ESI dan Bandara APT Pranoto melakukan penandatanganan MOU Airport Digitalization pada hari Jum’at (7/8/2020) di Zoom Hotel Samarinda, Kalimantan Timur. Pada kesempatan tersebut, ESI juga melakukan sosialisasi digitalisasi di Bandara APT Pranoto dan sosialisasi tersebut dihadiri oleh UPBU APT Pranoto, Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air, Wings Air, Nam Air, Susi Air, Gapura Angkasa, CDA dan Koperasi Angkasa Jaya

CEO PT EDIfly Solusi Indonesia Tjutjuk Septiadi mengemukakan, dengan adanya kerjasama antara ESI dengan Bandara APT Pranoto untuk memberikan solusi IT yang terbaik guna meningkatkan layanan terhadap pengguna jasa bandara dengan mengedepankan efisiensi sehingga Bandara APT Pranoto dapat berkembang pesat menggunakan teknologi setara bandara internasional.

“Dengan kerjasama ini, kami memberikan solusi IT terbaik untuk Bandara APT Pranoto dengan mengedepankan efisiensi,” ujar Tjutjuk.

Sosialisasi Digitalisasi Airport-Nusantara Info
CEO PT EDIfly Solusi Indonesia Tjutjuk Septiadi Saat Melakukan Sosialisasi

Lebih lanjut Tjutjuk menjelaskan, dengan diterapkannya digitalisasi airport menggunakan EDIfly banyak keuntungan yang didapatkan oleh Bandara APT Pranoto, di antaranya dapat berkomunikasi dan bertukar data dengan pengguna jasa bandara seperti airlines, ground handling dan stakeholder lainnya secara langsung dimana semua komunikasi dilakukan secara elektronik. Dapat membuat laporan dan penagihan PJP2U, PJPC, PJP4U dan PJKP2U secara otomatis, menerapkan sistem pelaporan paperless karena sudah diolah secara digital serta menampilkan data-data penerbangan Bandara APT Pranoto secara real-time dan akurat.

“Dengan menggunakan EDIfly dalam penerapan digitalisasi airport juga untuk mendukung program Pemerintah dalam menerapkan new normal, efisiensi biaya terhadap operasional di lapangan, meningkatkan layanan terhadap pengguna jasa bandara dan menjadikan Bandara APT Pranoto siap berkomunikasi secara digital,” ungkap Tjutjuk.

Selain Bandara APT Pranoto, EDIfly juga sudah terpasang di industri penerbangan lainnya, seperti airlines, yaitu Garuda Indonesia dan Lion Air Group, serta ground handling, kargo juga bea cukai yang sudah menggunakan EDIfly sejak beberapa tahun yang lalu.

Baca Juga :  Ini Komitmen dan Kinerja Ditjen Bina Keuda Kemendagri Perkuat Fungsi Kehumasan

“Bandara APT Pranoto adalah bandara pertama di Indonesia yang sudah siap untuk berkomunikasi dengan perusahaan industri penerbangan lainnya yang sudah menerapkan digitalisasi menggunakan EDIfly,” sambung Tjutjuk.

Sosialisasi Digitalisasi Bandara APT Pranoto-Nusantara Info
Sosialisasi Digitalisasi Bandara APT Pranoto

Industri penerbangan tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang terus terbarukan, termasuk dalam berkomunikasi. Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dalam industri penerbangan, EDIfly adalah solusi berkomunikasi antar industri penerbagan dengan terknologi terbaru yang menggunakan internet, sehingga dapat menekan biaya komunikasi dengan tetap menggunakan standar internasional yang sudah ditetapkan IATA serta mengedepankan keamanan komunikasi dengan enkripsi yang hanya dapat dibuka oleh penerima data tersebut. Dengan menyediakan berbagai macam protocol sehingga dapat dengan mudah di-integrasikan dengan aplikasi penerbangan lainnya.

Dalam berkomunikasi biasanya dibuatkan bilateral antar instansi agar dapat saling berkomunikasi. Apabila perlu berkomunikasi dengan lebih dari lima instansi, tentunya sangat merepotkan untuk berkoordinasi dengan masing-masing instansi. Dengan menggunakan EDIfly, setelah terpasang secara otomatis dapat langsung berkomunikasi dengan pengguna EDIfly lainnya, demikian juga sebaliknya. Secara otomatis bisa berkomunikasi dengan airlines, ground handling, operator kargo, GDS, MRO dan lainnya. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait