Jakarta (25/1/2021): Hari Kusta Sedunia atau World Leprosy Day selalu diperingati setiap Minggu terakhir di bulan Januari. Pada tahun ini, peringatan Hari Kusta Sedunia jatuh tepat pada hari ini, Senin (25/1).
Sampai saat ini, kusta masih menjadi penyakit menular dengan prevelensi yang cukup tinggi di Indonesia. Di Indonesia sudah terdapat beberapa rumah sakit khusus kusta, salah satunya adalah RS Kusta Sitanala di Tangerang, Provinsi Banten, yang sudah beroperasi sejak tahun 1951.
Peringatan Hari Kusta Sedunia, mengingatkan kita pada kunjungan Putri Diana 32 tahun silam saat mendampingi Pangeran Charles mengunjungi Indonesia. Di sela kunjungan tersebut, tepatnya pada 4 November 1989, Putri Diana mengunjungi Rumah Sakit Sitanala yang merupakan salah satu rumah sakit khusus pengidap lepra atau kusta di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Putri Diana menyalami pasien, duduk di tempat tidur pasien dan berbincang hangat dengan mereka. Konon, tindakan tersebut memicu amarah sang ibu mertua, Ratu Elizabeth II. Ia marah besar dan merasa cemas karena Diana terlalu dekat dengan para pasien kusta, karena kusta merupakan penyakit menular.
Meski menular, Diana tidak segan berjabat tangan dengan pasien kusta. Selain di Indonesia, hal serupa juga pernah ia lakukan saat mengunjungi para pasien kusta di Kolkata, India. Kepeduliannya terhadap penderita kusta, membuat banyak pihak takjub dan tertegun terhadap aksi Putri Diana saat itu. Karena kepeduliannya pada penderita kusta, organisasi The Leprosy Mission menobatkan Putri Diana sebagai pelindung atau patron bagi pengidap kusta seluruh dunia.
Sejarah Hari Kusta Sedunia
Organisasi Kemanusiaan Prancis Raoul Follereau menetapkan Minggu terakhir Januari sebagai Hari Kusta Sedunia. Hal ini dilakukan sebagai penghargaan atas kehidupan Mahatma Gandhi yang memiliki belas kasihan kepada penderita kusta serta bertepatan dengan peringatan kematian Mahatma Gandhi pada 30 Januari 1948.
Dikutip dari MedIndia, sejarah pertama ditemukannya penyakit kusta ada di India pada awal 600 SM, di mana itu dilambangkan dengan istilah Sansekerta ‘Kushtha’ yang secara harfiah berarti ‘menggerogoti’.
Penyakit kusta merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae. Kuman ini berkembangan biak dengan lambat dan masa inkubasi penyakit ini adalah rata-rata lima tahun. Dalam beberapa kasus, gejala dapat muncul dalam waktu satu tahun, tetapi bisa juga membutuhkan waktu hingga 20 tahun.
Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak penderita kusta di dunia. India dan Brazil adalah negara paling banyak penderita kusta di atas Indonesia.
Mendengar penyakit Kusta, bagai momok tersendiri di telinga sebagian masyarakat. Padahal seperti manusia lainnya, para penyandang Kusta ini juga membutuhkan perhatian dan pengobatan yang layak. (*)