Wajib Dikunjungi, Ini 2 Sentra Gudeg Terkenal di Yogyakarta

Bagikan

Wajib Dikunjungi, Ini 2 Sentra Gudeg Terkenal di Yogyakarta
Sumber Foto: Istimewa

Yogyakarta (4/7/2022): Yogyakarta memang istimewa. Tak hanya kaya akan potensi wisata alam dan budaya saja, tetapi kuliner khas daerah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mencobanya.

Salah satu kuliner khas Yogyakarta yang menjadi ikon daerah itu dan wajib dicoba adalah gudeg. Ya, kurang lengkap rasanya berkunjung ke Yogyakarta jika tidak mencoba lezatnya kuliner khas satu ini. Untuk dapat menikmati kudapan khas ini, ada dua tempat favorit yang merupakan sentra gudeg di Yogyakarta yang terkenal, yaitu Barek dan Wijilan.

Kawasan Barek merupakan salah satu padukuhan di Desa Condongcatur, tepatnya di sebelah utara Gedung Pusat UGM. Nama asli kawasan ini adalah Dusun Kocoran dan masuk ke dalam wilayah Desa Catur Tunggal. Di dusun ini yang paling banyak usaha gudeg adalah di RW 2, Karangasem. Bahkan, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, sudah ada warga Barek yang berjualan gudeg. Aktivitas berjual gudeg pun semakin ramai dan banyak diminati warga Barek setelah diresmikannya Gedung Pusat UGM tahun 1950-an.

Dengan diresmikannya Gedung Pusat UGM, maka semakin banyak warga dari luar Yogyakarta yang datang ke daerah itu untuk melanjutkan pendidikan di UGM dan indekos di sekitar wilayah Barek. Tak hanya mahasiswa saja, tetapi juga banyak pelajar SMP dan SMA di Yogyakarta yang indekos di daerah tersebut. Melihat tingginya kebutuhan makanan siap saji di kawasan itu, maka banyak warga Barek yang berjualan gudeg.

Wajib Dikunjungi, Ini 2 Sentra Gudeg Terkenal di Yogyakarta
Gudeg Jogja, Sumber Foto: Istimewa

Kini, kawasan tersebut semakin ramai dan terkenal dengan rumah makan yang representatif. Nama-nama gudeg yang ada dan menjadi trademark gudeg Jogja di Kampung Barek adalah Gudeg Yu Djum, Gudeg Yu Narni dan Gudeg Bu Hj. Ahmad. Selain tiga penjual gudeg tersebut, masih terdapat belasan penjual gudeg lainnya yang berjualan di kawasan Barek dan sebagian lainnya memilih berjualan di luar wilayah Barek, seperti di daerah Beji, Jetis dan di belakang Pasar Kranggan.

Baca Juga :  Presiden Joko Widodo Kunjungi Pasar Beringharjo, Inilah Nilai Historis dan Filosofis Pasar yang Dahulunya Hutan Angker

Sedangkan Kampung Wijilan atau yang juga dikenal Sentra Gudeg Wijilan terletak tak jauh dari Kompleks Keraton Yogyakarta atau tepatnya berada di dalam kawasan jeron beteng yang menjadi tempat tinggal bagi abdi dalem.

Ketika Anda memasuki Kampung Wijilan, maka Anda akan menemukan banyak warung gudeg yang berjejer di pinggir jalan, salah satunya adalah Gudeg Bu Slamet yang sudah berdiri sejak tahun 1946 dan menjadi warung gudeg tertua di kampung ini.

Warung gudeg di Kampung Wijilan rata-ratu buka sejak pukul 5.30 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Gudeg yang disajikan di kawasan ini pun berbeda-beda, tergantung selera, ada gudeg kering dan gudeg basah. Uniknya, beberapa penjual gudeg di Wijilan tidak keberatan menunjukkan cara memasak gudeg kepada para pengunjung. Bahkan di warung Gudeg Yu Djum menawarkan paket wisata memasak gudeg kering bagi pengunjung yang ingin memasak sendiri dengan pengarahan langsung dari Yu Djum. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait