Luwu Utara (15/6/2021): SPBU BBM satu harga resmi beroperasi di Seko, sebuah kecamatan terpencil di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Namanya SPBU Kompak.
Peresmiannya dilakukan oleh Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Minggu (13/6/2021), di Dusun Lambiri Desa Embonatana dan disaksikan Ketua DPRD Basir, Pabung Mayor Arm Syafaruddin, Kepala DPMPTSP Ahmad Jani, Kadis Pendidikan Jasrum, Inspektur Inspektorat Muhtar Jaya, Kepala BPKAD Baharuddin, Kabag Protokol Abdul Hamid, Kabag Kesra Ari Setiawan dan Kabag Umum Andi Zulkarnain.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan, bahwa SPBU BBM satu harga di Seko ini masih dalam tahap uji coba selama enam bulan ke depan, sambil membenahi yang dinilai masih kurang.
“Meski masih dalam tahap ujicoba selama enam bulan ke depan, tapi kita akan terus benahi untuk menjaga keberlanjutannya,” kata Bupati Luwu Utara dua periode ini. Ia juga menyebutkan bahwa pada tahap uji coba ini, ada 16.000 liter yang didistribusi Pertamina ke SPBU BBM Kompak, masing-masing 8.000 liter premium dan 8.000 liter biosolar.
Harga untuk masing-masing jenis BBM adalah Rp6.450 per liter premium, dan Rp5.150 per liter biosolar. “Kita akan melihat bagaimana kebutuhan masyarakat terhadap hadirnya SPBU BBM satu harga ini dengan disubsidi oleh negara. Karena disubsidi negara, maka harganya pun juga terjangkau,” tutur Indah.
Untuk diketahui, sebelum ada SPBU BBM satu harga, harga premium mencapai Rp25.000 per liter dan biosolar Rp30.000 per liter. “Jadi, dengan hadirnya SPBU BBM satu harga di sini, maka ada penurunan harga BBM di Kecamatan Seko,” sambungnya. Yang menarik, SPBU BBM satu harga rencananya juga akan dibangun tahun ini di Rampi, wilayah terpencil lainnya di Luwu Utara.
Sementara itu, Fuel Terminal Manager Palopo, Busro Syahabuddin Bustomi berharap warga Seko dapat menjaga, menggunakan, dan memanfaatkan SPBU tersebut dengan baik. “SPBU ini adalah milik kita bersama. Untuk itu, kami berkomitmen untuk membangun lagi di daerah terpencil seperti Rongkong dan Rampi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkap Busro. (*)