Cepu (18/2/2021): Pembangunan Bandara Ngloram terus dipacu. Tahun ini masuk tahap perpanjangan landasan pacu (runway). Untuk percepatannya Pemkab Blora telah membentuk tim.
Adalah Wakil Bupati Blora Arief Rohman yang selama pekan ini fokus terhadap perkembangan pembangunan bandara. Pada Senin (15/2/2021) dilakukan rapat koordinasi secara virtual dengan Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiartono. Pada kesempatan itu Wakil Bupati Blora mengatakan Pemkab akan mendukung dan siap memfasilitasi percepatan pembangunannya.
Tindak lanjut dari rapat koordinasi percepatan pembangunan Bandara Ngloram di Aula Bappeda Kabupaten Blora disikapi langsung Wakil Bupati Arief Rohman dengan melakukan tinjauan lapangan ke Bandara Ngloram, Cepu, Selasa (16/2/2021).
Melansir blorakab.go.id, dalam tinjauan lapangan ini, Arief Rohman yang juga Bupati Blora terpilih, turut didampingi oleh Wakil Bupati Terpilih Tri Yuli Setyowati, Kepala Satuan Pelayanan Bandara Ngloram Abdul Rozzaq, perwakilan dari BPN, Kepala Dinrumkimhub Blora, Plt. Kepala Bappeda, Camat Cepu serta kepala desa setempat.
“Proses pembebasan lahan harus segera dimulai sehingga pertambahan landasan pacu segera dikerjakan, dari yang semula 1500 meter bisa ditambah sepanjang 100 meter lagi, saya minta segera dibentuk tim untuk menindaklanjuti ini. Dan pada intinya Pemkab Blora akan mendukung rencana tersebut,” kata Wabup Arief disela-sela tinjauannya.
Usai meninjau lahan, Arief dan rombongan kemudian meninjau pembangunan terminal penumpang yang kini dalam proses pengerjaan.
“Tahun 2021 ini ada kegiatan perpanjangan runway atau landasan pacu sepanjang 100 meter ke arah barat. Sehingga total runway yang semula 1500 meter akan menjadi 1600 meter,” kata Arief Rohman. Untuk perpanjangan runway tersebut, lanjut Arief, Ditjen Perhubungan Udara membutuhkan lahan seluas 2 hektar dengan ukuran sekitar 130 m x 150 m.
Sebelumnya Kasatpel Bandara Ngloram Abdul Rozzaq menjelaskan bandara diroyeksikan memiliki landasan (runway) hingga 2.000 x 45 meter dan dapat didarati pesawat Boeing 737-600. Ditargetkan pada 2022 sudah beroperasi penuh. Pembangunannya berlangsung empat tahap.
Tahap pertama runway akan diperpanjang menjadi 1.400 x 30 meter, apron 84 x 60 meter, dan terminal penumpang seluas 240 meter persegi dengan kapasitas lebih dari 50.000 penumpang per tahun.
Pada tahap kedua, lanjut Kasatpel, dilakukan pengembangan runway menjadi 1.600 x 30 meter, apron menjadi 127 x 90 meter, terminal penumpang menjadi 2.013 meter persegi dengan kapasitas 138.562 penumpang per tahun.
Tahap tiga, runway diperpanjang menjadi 1.850 x 45 meter. Apron menjadi 168 x 90 meter dan terminal penumpang menjadi 3.726 meter persegi dengan kapasitas 237.390 penumpang per tahun.
Tahap terakhir direncanakan runway akan memiliki panjang 2.000 x 45 meter, apron seluas 168 x 90 meter untuk menampung 4 pesawat ATR 72-600 serta dua pesawat Boeing 737-600, serta terminal penumpang yang luasnya 5.216 meter persegi dengan kapasitas 420.551 penumpang per tahun.
Bandara Ngloram akan menjadi bandara Spoke (pengumpan) yang direncanakan akan melayani penerbangan untuk tujuan Semarang, Balikpapan, Jakarta (Halim), Malang, dan Banyuwangi. (*)