Bandara Haji Muhammad Sidik Diresmikan, Ini Upaya Pemerintah Untuk Tingkatkan Konektivitas Udara

Bagikan

Bandara Haji Muhammad Sidik Diresmikan, Wapres: Pembangunan Infrastruktur Jadi Program Prioritas Nasional

Muara Teweh (30/3/2021): Wakil Presiden (Wapres) RI KH. Ma’ruf Amin, didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Selasa (30/3).

Dalam kesempatan tersebut Wapres mengatakan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintah adalah dalam rangka mengimplementasikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Pembangunan infrastruktur dilakukan agar seluruh wilayah RI itu bisa terkoneksi dan terakses seluruhnya. Sehingga merupakan satu kesatuan konektivitas dan juga komunikasi antar daerah bisa terbangun dengan baik sebagai satu kesatuan,” kata Wapres.

Bandara Haji Muhammad Sidik Diresmikan, Wapres: Pembangunan Infrastruktur Jadi Program Prioritas Nasional
Wapres RI KH. Ma’ruf Amin memberikan sambutan dalam peresmian Bandara Haji Muhammad Sidik

Lebih lanjut Wapres menjelaskan, pembangunan infrastruktur menjadi program prioritas nasional. Menurutnya, pembangunan Bandara Haji Muhammad Sidik merupakan bentuk upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas udara, yang sejalan dengan pembangunan lumbung pangan (food estate) di Kalimantan yang juga menjadi program prioritas nasional.

Wapres meminta agar bandara ini dikelola dengan baik sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap pergerakan ekonomi, pariwisata, pertambangan batu bara, emas, dan kelapa sawit.

“Saya juga berharap agar kerjasama dengan maskapai-maskapai penerbangan dapat dijalin dengan baik. Demikian juga dengan layanan kargo sehingga kualitas produk yang dihasilkan dari Kabupaten Barito Utara dapat didistribusikan ke berbagai wilayah,” katanya.

Bandara Haji Muhammad Sidik Diresmikan, Wapres: Pembangunan Infrastruktur Jadi Program Prioritas Nasional
Bandara Haji Muhammad Sidik diresmikan

Bandara yang dibangun dengan mengusung kearifan lokal, diharapkan Wapres akan menambah kebanggaan masyarakat di Kalteng terhadap kehadiran bandara tersebut.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh dibangun sebagai pengganti Bandara Beringin yang sudah tidak dapat dikembangkan, karena terletak di tengah Kota dan keterbatasan lahan, dengan tujuan untuk mendukung perdagangan yang terhubung dari Kalimantan Tengah dengan Provinsi Kalimatan Timur (khususnya Balikpapan dan Samarinda), Kalimantan Barat (Pontianak), Jawa Timur (Surabaya), DKI Jakarta, bahkan Sulawesi Selatan (Makassar).

“Bandara ini dibangun untuk melayani konektivitas masyarakat Kabupaten Barito Utara, baik penumpang maupun kargo, dan aktivitas ekonomi berupa pertambangan batu bara dan emas, serta mendukung lokasi penyangga food estate di Kalimantan,” ucap Menhub.

Bandara Haji Muhammad Sidik Diresmikan, Wapres: Pembangunan Infrastruktur Jadi Program Prioritas Nasional
Menhub Budi Karya Sumadi saat memberikan sambutan pada peresmian Bandara Haji Muhammad Sidik

Menurut Menhub, pembangunan dan pengembangan bandara merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah dalam pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, guna mendukung pergerakan manusia, barang dan jasa, serta mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.

Baca Juga :  LRT, Bus dan Angkot Sudah Terintegrasi, Kini Naik Angkutan Umum di Palembang Semakin Mudah

“Pengembangan bandara diharapkan akan membuka perekonomian, dan membangun wilayah 3TP (tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan),” ujarnya.

Menhub juga menyatakan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Kabupaten Barito utara dan DPRD Provinsi serta DPRD Kabupaten Barito Utara, yang telah bekerja sama dengan baik dalam penyediaan lahan dan kelancaran pembangunan, termasuk aksesibilitas dan utilitas. Apresiasi juga disampaikan kepada kementerian/lembaga terkait yang telah telah bersinergi dan berkolaborasi dalam perencanaan program hingga bandara dapat beroperasi dengan lancar.

Bandara Haji Muhammad Sidik Diresmikan, Wapres: Pembangunan Infrastruktur Jadi Program Prioritas Nasional

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, dan seluruh masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah dan khususnya masyarakat Barito Utara yang telah berkontribusi dan memberikan dukungan dalam pembangunan Bandara Haji Muhamad Sidik,” tutur Menhub.

Bandara Haji Muhammad Sidik memiliki runway dengan panjang 1.400 m dan lebar 30 m dapat didarati pesawat jenis ATR72. Bandara ini memiliki apron sepanjang 110,25 m dan lebar 80 m, taxiway sepanjang 173 m dan lebar 18 m, serta memiliki terminal seluas 1.250 m persegi yang dapat menampung 55.000 penumpang per tahun. Adapun anggaran yang dipergunakan untuk membangun bandara ini yakni sebesar Rp. 380 milyar.

Bandara Haji Muhammad Sidik Diresmikan, Wapres: Pembangunan Infrastruktur Jadi Program Prioritas Nasional

Untuk mencapai Muara Teweh, jika ditempuh dengan jalur darat dari Palangkaraya memakan waktu sekitar 7 jam, dari Banjarmasin 9 jam, dari Balikpapan 12 jam, dan dari Samarinda 14 jam. Dengan adanya Bandara Muara Teweh, bisa ditempuh kurang lebih hanya 1 (satu) jam dengan menggunakan peswat.

Penerbangan di Bandara Haji Muhammad Sidik saat ini dilayani penerbangan perintis terjadwal Susi Air tujuan Palangkaraya dua kali seminggu dan penerbangan reguler tujuan Banjarmasin dua kali seminggu, serta penerbangan charter Airfast-Twin Otter dua hingga tiga kali seminggu tujuan Balikpapan. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait