Mentawai (2/3/2023): Kunjungan Kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni di Kabupaten Kepulauan Mentawai disambut oleh Pj Bupati Mentawai Martinus Dahlan dan didampingi Danlanal Kepulauan Mentawai, Letkol Laut P Sirait, dalam rangka meninjau pembangunan Bandara Rokot.
Berlokasi di Bandara Rokot, Desa Matobe, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dirjen menekankan, bahwa pembangunan konstruksi ditargetkan selesai pada akhir Maret 2023 mendatang.
“Mudah mudahan dapat selesai akhir Maret 2023 ini, pembangunan harus rampung sesuai target yang ditentukan,“ ujar Kristi saat mengunjungi pembangunan, Selasa (28/2/2023).
Kristi berharap, setelah dilakukan verifikasi, flight calibration, publikasi AIC dan persyaratan teknis lainnya, Bandara Rokot yang baru sudah bisa melayani penerbangan dengan pesawat ATR 72.
“Bandara Rokot yang baru ini memiliki runway 1500 x 30 meter, sehingga nantinya akan mampu didarati pesawat ATR 72 dengan kapasitas penumpang sekitar 70 orang,” ucapnya.
Untuk sisi darat telah dibangun terminal seluas 1.610m2 dan beberapa fasilitas pendukung seperti Gedung Kantor, Gedung PKP-PK, Terminal Kargo, Gedung Operasional seperti Power House dan Rumah Pompa, halaman parkir dan jalan lingkungan.
Pembangunan bandara baru ini akan menggantikan bandara eksisting yaitu Bandara Rokot Sipora, yang saat ini hanya memiliki panjang landas pacu atau runway 850 meter. Sehingga, hanya dapat didarati pesawat jenis propeler Grand Caravan.
Saat ini penerbangan yang beroperasi melayani rute angkutan udara perintis dengan rute penerbangan Bandara Minangkabau – Rokot PP, menggunakan jenis pesawat Grand Caravan yang dioperasikan oleh maskapai Susi Air dengan frekuensi dua kali dalam seminggu.
Pembangunan bandara ini sebagai upaya untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di sekitar Kepulauan Mentawai, sehingga diharapkan dapat meningkatkan sektor pariwisata di kepulauan yang terkenal dengan ombak yang diburu para penggemar olahraga surfing di dunia.
“Selain itu bandara ini juga merupakan bandara mitigasi bencana, karena kita ketahui sering terjadi bencana alam seperti gempa di Kepulauan Mentawai. Jadi diharapkan pengembangan bandara ini dapat didarati pesawat yang lebih besar guna mitigasi bencana,” jelasnya.
Lebih lanjut Kristi berharap agar sinergi antara Pemerintah Daerah, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan stakeholders penerbangan terus terjalin, agar konektivitas dan kebutuhan masyarakat di wilayah 3TP dapat terpenuhi serta proses mitigasi bencana dapat berjalan dengan baik.
Dalam kesempatan yang sama PJ.Bupati Kepulauan Mentawai Martinus Dahlan menyampaikan ungkapan terima kasih atas dukungan Direktur Jenderal Perhubungan Udara yang secara langsung memantau proses pengembangan bandara. Ia juga berharap pengembangan Bandara Rokot bisa selesai sesuai target waktu yang ditentukan.
“Masuknya pesawat ATR dengan kapasitas tempat duduk yang lebih banyak, tentu saja akan berdampak langsung terhadap sektor perekonomian, mendukung UMKM serta peningkatkan kunjungan pariwisata baik dari dalam negeri maupun wisatawan mancanegara di Kepulauan Mentawai,” ungkap PJ.Bupati Kepulauan Mentawai. (*)