Tangerang, Nusantara Info: Kekhawatiran tengah menyelimuti warga Kota Tangerang, Banten, menyusul mencuatnya dugaan peredaran beras premium oplosan di sejumlah pasar. Masyarakat kini waswas terhadap kualitas nasi yang mereka konsumsi setiap hari.
Dewi (35), seorang ibu rumah tangga yang ditemui di Pasar Sipon, mengaku resah setelah mendengar kabar tersebut. Ia berharap pemerintah segera turun tangan untuk melakukan pengawasan ketat demi melindungi rakyat.
“Iya sudah dengar. Saya cukup khawatir dengan beras oplosan, takut mengganggu kesehatan keluarga. Seharusnya pemerintah lebih sigap dan ketat mengawasi,” ujarnya kepada Nusantara Info, Senin (21/7/2025).
Dewi menyayangkan lemahnya pengawasan, padahal dampaknya sangat besar bagi masyarakat yang sehari-hari mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok.
“Kita ini rakyat kecil, jadi kalau berasnya bermasalah, ya sangat terdampak. Pemerintah harus lebih tegas, jangan cuma nunggu viral dulu baru bergerak,” tambahnya.
Keresahan serupa juga disampaikan oleh Dikin (42), pedagang warteg di kawasan Karawaci. Ia takut jika beras oplosan masuk ke warung makannya, bisa merusak kepercayaan pelanggan.
“Saya takut beras oplosan ini sampai ke warteg. Pelanggan bisa komplain kalau nasi bau atau lembek. Bisa merugikan usaha kami,” keluh Dikin.
Ia berharap pemerintah segera bertindak sebelum keresahan masyarakat meluas dan merugikan pelaku usaha kecil.
“Kalau bisa segera diselesaikan masalah ini. Jangan tunggu makin parah. Kami pedagang kecil cuma bisa berharap dan ikut waspada,” tutup Dikin.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari otoritas terkait mengenai langkah konkret pengawasan maupun investigasi terhadap dugaan beras oplosan di Tangerang. (*)
