Ajudan Netanyahu Terancam Dakwaan atas Kebocoran Informasi Rahasia Soal Perang Gaza

Bagikan

Ajudan Netanyahu Terancam Dakwaan atas Kebocoran Informasi Rahasia Soal Perang Gaza
Netanyahu Bersama Ajudannya, Jonatan Urich. (Foto: Istimewa)

Yerusalem, Nusantara Info: Situasi politik di Israel kembali memanas. Jonatan Urich, salah satu ajudan paling dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, resmi menghadapi ancaman dakwaan atas tuduhan membocorkan informasi militer rahasia selama konflik bersenjata Israel dengan Hamas di Gaza.

Pernyataan ini diumumkan langsung oleh Jaksa Agung Israel pada Minggu malam (13/7/2025), menyebut bahwa Urich akan didakwa atas pelanggaran keamanan nasional, tergantung pada hasil sidang pendahuluan yang akan digelar dalam waktu dekat.

“Kami telah mengirimkan pemberitahuan niat dakwaan (notice of indictment) kepada Jonatan Urich atas dugaan pembocoran informasi militer tingkat tinggi yang terjadi saat operasi militer di Gaza berlangsung,” ujar kantor Jaksa Agung Israel dalam pernyataan resmi.

Informasi Rahasia Bocor Saat Perang Gaza Berkecamuk

Penyelidikan terhadap Urich dimulai sejak akhir 2024, ketika muncul laporan bahwa sejumlah informasi strategi militer Israel terhadap Gaza telah bocor ke media. Informasi tersebut mencakup rencana penempatan pasukan, fase evakuasi, hingga jadwal serangan udara dan data yang tergolong sangat sensitif serta berpotensi membahayakan pasukan Israel di lapangan.

Investigasi internal militer dan keamanan Israel mendeteksi adanya kebocoran dari lingkaran dalam pemerintahan. Fokus penyelidikan kemudian mengarah ke Urich, yang saat itu bertugas sebagai penasihat komunikasi strategis Netanyahu.

Melalui kuasa hukumnya, Urich membantah semua tuduhan dan menyebut dirinya tidak pernah membocorkan informasi apapun yang bersifat rahasia.

“Tuduhan ini tidak berdasar dan bermotif politik. Jonatan Urich selalu bertindak sesuai hukum dan demi kepentingan negara,” kata pernyataan tim kuasa hukum Urich.

Dampak Politik: Tekanan terhadap Netanyahu Meningkat

Skandal ini menambah tekanan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang selama ini dikenal sangat selektif terhadap siapa saja yang berada di lingkaran kepercayaannya. Urich dikenal luas sebagai loyalis senior dan bagian dari “inti komunikasi” Netanyahu sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Juga :  Polisi Berhasil Amankan 2 Pengedar Obat Terlarang di Tangerang, Ribuan Butir Tramadol dan Hexymer Disita

Pihak oposisi langsung merespons kasus ini sebagai bukti semakin rusaknya tata kelola di pemerintahan Netanyahu, dengan menyerukan penyelidikan lebih luas.

“Jika seorang penasihat senior bisa membocorkan rahasia negara, maka kita sedang menghadapi krisis integritas tingkat nasional,” ujar Yair Lapid, pemimpin oposisi di Knesset.

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Kasus ini kini memasuki tahap krusial. Setelah pemberitahuan dakwaan disampaikan, Jonatan Urich memiliki kesempatan untuk menghadiri sidang pendahuluan dan memberikan pembelaan. Jika dakwaan resmi dijatuhkan, Urich dapat menghadapi hukuman penjara hingga 15 tahun sesuai hukum keamanan nasional Israel.

Pakar hukum menilai, kasus ini dapat memicu evaluasi serius terhadap keamanan informasi di pemerintahan dan sistem komunikasi internal selama masa perang.

Ancaman dakwaan terhadap Jonatan Urich menjadi pukulan politik dan moral bagi pemerintahan Netanyahu. Selain mempertaruhkan reputasi pribadi sang penasihat, kasus ini juga memicu pertanyaan serius tentang keamanan nasional Israel di tengah konflik Gaza yang belum kunjung usai. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait