Naik KRL, MRT, dan LRT Se-Jabodetabek Cuma Rp80, Berlaku 17–18 Agustus 2025

Bagikan

Naik KRL, MRT, dan LRT Se-Jabodetabek Cuma Rp80, Berlaku 17–18 Agustus 2025
Ilustrasi KRL, Foto: Istimewa

Jakarta, Nusantara Info: Dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan para operator perkeretaapian menghadirkan program tarif spesial Rp80 untuk semua perjalanan KRL Jabodetabek, MRT Jakarta, LRT Jabodebek, dan LRT Jakarta pada 17–18 Agustus 2025.

Kebijakan ini diklaim sebagai bentuk kolaborasi pemerintah dan operator transportasi publik untuk memeriahkan HUT RI sekaligus mendorong masyarakat beralih ke moda transportasi massal.

“Dengan adanya promo tarif kemerdekaan RI, kami harapkan akan semakin banyak warga Jakarta yang bisa merasakan kenyamanan naik transportasi umum. Tidak hanya di tanggal 17 dan 18 Agustus saja, namun masyarakat juga terus memanfaatkannya untuk mobilitas sehari-hari,” ujar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Jakarta, Jumat (15/8).

Tarif Flat untuk Semua Rute
Tarif Rp80 berlaku flat tanpa memandang jarak atau rute perjalanan. Artinya, penumpang yang biasanya membayar hingga belasan ribu rupiah bisa menikmati perjalanan pulang-pergi dengan biaya tak sampai Rp200.

Menhub menyebut, program ini mencerminkan semangat gotong royong dan komitmen menghadirkan transportasi publik inklusif, aman, dan terjangkau. Di sisi lain, langkah ini juga diharapkan menjadi momentum mendorong kebiasaan masyarakat menggunakan transportasi publik.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, operator telah menyiapkan langkah strategis seperti penyesuaian jadwal operasional guna meminimalkan headway (jarak antar kereta), peningkatan personel keamanan di stasiun, serta sosialisasi melalui media massa, komunitas, dan platform digital.

Penyesuaian tersebut juga diarahkan untuk mendukung kelancaran kegiatan Pesta Rakyat dan Karnaval Kemerdekaan yang dipusatkan di kawasan Monas hingga Jalan M.H. Thamrin–Sudirman, Jakarta Pusat.

Meski program ini menuai sambutan positif, sejumlah pengamat transportasi mempertanyakan dampak jangka panjangnya. Tarif murah selama dua hari dinilai belum cukup untuk mengubah perilaku masyarakat secara permanen, apalagi jika layanan masih terkendala kapasitas, ketepatan waktu, dan integrasi antarmoda.

Baca Juga :  Rangkaian Harhubnas 2020: Kemenhub Selenggarakan Sosialisasi Aturan Keselamatan Pesepeda di Jalan dan Gerakan Peduli Kesehatan 3M

Pemerintah diminta tidak berhenti pada program seremonial, tetapi memastikan perbaikan kualitas layanan secara konsisten agar masyarakat mau meninggalkan kendaraan pribadi. Tanpa itu, promo Rp80 berpotensi hanya menjadi gimmick tahunan yang ramai sesaat lalu hilang tanpa jejak.

“Perayaan kemerdekaan ini seharusnya juga menjadi simbol nyata bahwa transportasi publik dapat menjadi tulang punggung mobilitas dan persatuan bangsa,” tutup Menhub. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait