Studi Ungkap Simpanse Sering Minum Alkohol dari Buah Fermentasi di Alam Liar

Bagikan

Studi Ungkap Simpanse Sering Minum Alkohol dari Buah Fermentasi di Alam Liar
Seekor simpamse sedang makan buah pisang. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Nusantara Info: Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa simpanse di alam liar secara rutin mengonsumsi buah yang telah mengalami fermentasi, sehingga mereka juga menelan alkohol dalam jumlah signifikan. Temuan ini menambah bukti bahwa kebiasaan mengonsumsi alkohol mungkin telah menjadi bagian dari sejarah evolusi manusia sejak lama.

Penelitian yang dipimpin oleh Aleksey Maro dari University of California dan diterbitkan di jurnal Science menjelaskan bahwa simpanse setiap hari mengonsumsi buah fermentasi dengan kadar alkohol sekitar 0,3%, setara dengan minum satu botol bir kecil pada manusia.

Di Taman Nasional Kibale (Uganda) dan Taman Nasional Taï (Pantai Gading), tim menganalisis 20 varietas buah yang kerap dimakan simpanse. Seekor simpanse rata-rata mengonsumsi 4,5 kilogram buah per hari, sehingga menelan hingga 14 gram alkohol. Jika dibandingkan dengan berat badan simpanse sekitar 41 kilogram, jumlah ini setara dengan setengah liter bir pada manusia.

Konsumsi Alkohol Bukan Fenomena Budaya Semata

Hasil riset tersebut memperkuat pandangan bahwa kebiasaan minum alkohol tidak semata-mata fenomena budaya manusia, melainkan berakar dalam perilaku kerabat dekat kita.

Pada penelitian sebelumnya, tim dari University of Exeter juga mencatat perilaku serupa di Taman Nasional Hutan Cantanhez, Guinea-Bissau, Afrika Barat. Melalui kamera jebak, peneliti mendokumentasikan 70 kejadian simpanse memakan buah fermentasi secara berkelompok. Baik jantan maupun betina dari berbagai usia ikut serta dalam aktivitas tersebut.

“Data kami memberikan bukti pertama tentang berbagi makanan beralkohol pada primata besar non-manusia liar, serta mendukung gagasan bahwa konsumsi alkohol manusia berakar dari sejarah evolusi yang panjang,” tulis tim peneliti dalam jurnal Current Biology (April 2025).

Temuan ini juga sejalan dengan studi lain yang diterbitkan di Trends in Ecology & Evolution (Januari 2025). Studi tersebut menunjukkan bahwa konsumsi alkohol di kalangan monyet liar, burung, hingga serangga ternyata cukup umum terjadi.

Baca Juga :  Sambut Hari Kasih Sayang, Hotel Santika Kelapa Gading Hadirkan Promo February Full of Love

“Sebagian besar hewan pemakan buah manis akan terpapar alkohol dalam kadar tertentu. Konsumsi alkohol di alam liar lebih umum daripada yang diperkirakan sebelumnya,” jelas Kimberley Hockings, ahli ekologi perilaku dari University of Exeter.

Cikal Bakal Kebiasaan Minum pada Manusia?

Meskipun demikian, para peneliti menekankan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah konsumsi alkohol oleh simpanse merupakan pilihan sadar atau hanya konsekuensi dari memakan buah fermentasi.

“Dari perspektif ekologi, mabuk saat berada di pepohonan atau dihadapkan pada predator jelas tidak menguntungkan. Namun, dari sisi kognitif, etanol mungkin berperan dalam memicu endorfin dan dopamin yang mendukung relaksasi serta mempererat hubungan sosial,” kata Anna Bowland dari University of Exeter, penulis utama studi tersebut.

Temuan ini menambah bukti bahwa perilaku mengonsumsi alkohol mungkin telah menjadi bagian dari mekanisme sosial dan evolusi manusia sejak jutaan tahun lalu. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait